Delegasi Pemerintah Republik Indonesia, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mengunjungi pusat operasi tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) di Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki, Rabu (22/2).

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, dalam kunjungan tersebut Muhadjir didampingi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dan tiba di lokasi sekitar pukul 12.53 waktu setempat.

Delegasi Indonesia tersebut kemudian menyimak penjelasan dari pemimpin Inasar Yopi Haryadi sambil berkeliling melihat tenda-tenda.

Muhadjir menyampaikan apresiasinya kepada Inasar dalam melakukan misi pencarian dan pertolongan. Dia berharap Inasar bisa menjalankan sisa masa tugasnya dengan baik dan menjaga kepercayaan dari dunia internasional.

"Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik untuk sisa tugas-tugas yang bersangkutan dan terus mendapatkan dukungan dari pemerintah Turki, masyarakat Turki; dan tidak lupa karena ini merupakan bagian dari misi UN (PBB), karena itu tugas ini betul-betul sudah bisa mendapatkan kepercayaan bukan hanya sebagai wakil Indonesia tetapi juga wakil internasional yaitu sebagai misi UN," kata Muhadjir.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah mendapatkan lisensi internasional dari PBB sebagai tim pencarian dan penyelamatan urban skala menengah (medium urban search and rescue team). Ke depannya, kata Muhadjir, Pemerintah akan berupaya meningkatkan ke level lebih tinggi.

"Ini akan kami tingkatkan menjadi heavy; dan kemarin Bapak Presiden sudah menyetujui akan diperlengkapi peralatan-peralatan dan kemampuan kapasitas personelnya untuk bisa kita mendapatkan lisensi untuk tingkat berat pertolongan pencarian dan penemuan kelas berat," tambahnya.

Dia menjelaskan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk mempersiapkan alokasi anggaran bagi tim itu sesegera mungkin. Alokasi anggaran akan disiapkan melalui kebijakan khusus dari Bendahara Umum Negara (BUN).
"Kemarin Bapak Presiden sudah memerintahkan kepada saya, nanti supaya dibicarakan alokasi anggarannya. Akan ada kebijakan khusus, mungkin nanti akan diambilkan dari BUN. Jadi, diambilkan dari Bendahara Umum Negara karena di dalam APBN belum tercantum," ujar Muhadjir.


Ke Distrik Hassa Turki

Delegasi Pemerintah Republik Indonesia, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, juga mengunjungi rumah sakit lapangan tim medis darurat (EMT) Indonesia di Distrik Hassa, Provinsi Hatay, Turki, Rabu (22/2).

Dalam keterangan yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis, di RS lapangan itu, delegasi RI menyerahkan langsung bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak gempa Turki.

"Saya baru saja menyerahkan bantuan kemanusiaan gelombang keempat dari rakyat, Pemerintah, dan NGO yang ada di Indonesia. Ini adalah pesawat khusus kemanusiaan terakhir, tetapi bukan bantuan kemanusiaan terakhir. Artinya, insya Allah akan ada bantuan-bantuan berikutnya," kata Muhadjir Effendy.

Menurut Muhadjir, pemberian bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian antara Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Turki serta hubungan dekat antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Turki.

Pemerintah dan rakyat Turki juga selalu hadir ketika Indonesia mengalami musibah, misalnya saat bencana tsunami Aceh pada 2004 dan gempa bumi Palu.

"Ketika tsunami 2004, Pemerintah dan rakyat Turki hadir lebih dulu dibandingkan negara-negara lain. Bahkan, sekarang di Aceh ada Kampung Turki, itu adalah kampung yang dibangun masyarakat Turki ketika kita menghadapi musibah tsunami," jelasnya.

Misi kemanusiaan Indonesia di Turki tersebut melibatkan lebih dari 250 personel, lima pesawat kargo kemanusiaan, sekitar 110 ton kargo, 50 kontainer suplai makanan instan, satu rumah sakit lapangan, dan dua dapur umum yang melayani 24 jam.
"Misi kemanusiaan untuk Turki ini adalah misi terbesar yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membantu negara sahabat yang selama ini telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia," ujar Muhadjir.

Dia menyebutkan Indonesia telah mengirim beberapa tim dalam misi kemanusiaan tersebut, yang terdiri atas tim Medium Urban SAR, emergency medical team (EMT) beserta rumah sakit lapangan, hingga tim angkutan logistik udara beserta satu pesawat Hercules C-130 yang membantu pemerintah Turki mengangkut logistik maupun korban di daerah terdampak gempa.

Sebagai dua negara yang cukup sering terdampak bencana alam, Muhadjir pun berharap kedua negara bisa terus saling belajar dari satu sama lain dalam penanganan bencana.

Turut hadir mendampingi Muhadjir dalam kunjungan tersebut ialah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal.

Sementara itu, dari pihak Turki, kehadiran delegasi Indonesia disambut Gubernur Yalova Muammer Erol yang menerima bantuan secara simbolis.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Delegasi RI kunjungi pusat operasi Inasar di Turki

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023