Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 21,32 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.873,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,35 poin atau 0,46 persen ke posisi 950,5.

"Pergerakan IHSG masih cenderung lesu yang dipengaruhi oleh lesunya pergerakan pasar Asia dimana juga dipengaruhi oleh manufaktur Jepang yang melanjutkan penurunan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas di Jakarta, Selasa.

Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Jepang turun ke level 47,4 di tengah kenaikan PMI indeks jasa yang mengalami kenaikan menjadi 53,6 dari sebelumnya 52,3 poin.

Di sisi lain, pasar masih menantikan laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS), terutama PMI manufaktur, serta mengantisipasi rilis risalah The Fed pada Rabu (22/2/2023) waktu setempat.

Sementara itu, harga komoditas di tingkat global masih melanjutkan tren penurunan seperti minyak mentah, gas bumi, batu bara, emas dan tembaga.

Bahkan, IEA dan OPEC meningkatkan proyeksi mereka atas pertumbuhan permintaan minyak yang didorong adanya ekspektasi konsumsi dari China.

Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor transportasi paling tinggi yaitu 2,31 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen non primer naik masing-masing 0,69 persen dan 0,32 persen.
 

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023