PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (Jabar) berhasil mengembalikan potensi kerugian negara akibat pencurian listrik hingga Rp350 miliar pada tahun 2022.
 
"Pencurian listrik di Jawa Barat, masih marak terjadi hampir di semua golongan pelanggan. Jika dilihat statistik datanya, angka pencurian di Jawa Barat ialah yang tertinggi di wilayah Jawa Madura dan Bali. Jawa Barat sendiri menempati posisi kedua setelah Jawa Tengah," kata Senior Manager Distribusi PLN UID Jawa Barat Aji Lesmana ketika dihubungi di Bandung, Selasa.
 
Ia mengatakan pencurian listrik hampir terjadi di semua golongan pelanggan, baik pelanggan subsidi hingga korporasi. Adapun modusnya beragam, seperti mengganti alat yang terdapat di meteran yakni meteran subsidi mestinya dua ampere, bisa menyedot listrik hingga 2.200 ampere.
 
"Ini artinya dia telah menggunakan listrik dengan kapasitas besar, namun dengan harga listrik subsidi. Selisih harga inilah salah satu bentuk pencurian yang menyebabkan kerugian negara," kata dia.
 
Modus lainnya, seperti menyambung kabel secara langsung (by pass) tanpa melewati meteran PLN.
 
Menurut Aji, pencurian model ini sering ditemukan pada kasus rumah terbakar dan sistem by pass tersebut tidak aman bagi keselamatan penghuni dan pemilik rumah.
 
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk membeli listrik dengan cara yang benar.
 
"Dan harganya sekarang lebih murah. Daripada mencuri tetapi rumah tidak aman hingga menyebabkan kebakaran," kata dia.

Untuk penyusutan listrik, dia menuturkan setiap 100 persen energi listrik yang disalurkan, PLN kehilangan atau terjadi penyusutan sekitar 6,5 persen dan tahun ini pihaknya berusaha menekan potensi kehilangan listrik maksimal lima persen.
 
Sepanjang tahun 2022, PLN UID Jawa Barat mencatat realisasi penjualan listrik di Jawa Barat sampai dengan Desember 2022 sebesar 56.226 gigawatt hour (GWh), atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,45 persen secara year on year (yoy).
 
Selain melakukan inovasi untuk mendorong penjualan listrik, PLN UID Jawa Barat juga terus mengkampanyekan gaya hidup penggunaan peralatan elektronik yang ramah lingkungan atau electrifying lifestyle.
 
Electrifying lifestyle tersebut diimplementasikan melalui program Jabar Smile (Jawa Barat Smart Electric Green Lifestyle) bekerja sama dengan penyedia kompor induksi, kendaraan listrik, Icon (penyedia internet melalui Iconnet).
Sementara itu sebanyak 12.951 pelanggan sektor pertanian, peternakan dan perikanan di Jawa Barat telah bergabung dan merasakan manfaat kehadiran listrik lewat Program inovasi PLN, yakni Electrifying Agriculture (EA) dalam usaha mereka.
 
"Program inovasi PLN, yakni EA kian diminati pelanggan. Jumlah pelanggan yang mendaftar Program EA  pada tahun 2022 meningkat hingga 36,23 persen dibanding tahun 2021," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar), Susiana Mutia, dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Rabu.

Baca juga: PLN berikan sambungan listrik sementara untuk huntara penyintas gempa Cianjur
 
Jumlah tersebut mengalami penambahan sebanyak 3.444 pelanggan sejak Januari 2022.
 
Apabila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya (2021), angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 36,23 persen dan pada 2021, pelanggan EA hanya sebesar 9.163 pelanggan.

Susiana mengatakan, Program EA merupakan salah salah satu inovasi PLN untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tidak hanya di sektor pertanian namun juga peternakan dan perikanan sekaligus meningkatkan konsumsi listrik per kapita.
 
“PLN menghadirkan Program EA untuk mendukung proses produksi, penyimpanan, distribusi, dan atau pemasaran pelanggan dalam usaha di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan," kata dia.

Dengan bergabung dalam EA, pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik guna mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional mereka sehingga kesejahteraannya pun meningkat.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN Jawa Barat selamatkan Rp350 miliar dari pencurian listrik

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023