Antarajawabarat.com,1/4 - Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan Jawa Barat sepanjang Maret 2013 meningkat atau mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dan lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 0,63 persen.
"Inflasi Jabar Bulan Maret 2013 0,79 persen, masih lebih tinggi dari inflasi nasional, penyebabnya tidak lepas dari adanya kenaikan di sektor bumbu-bumbuan dan buah-buahan," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Doddy Gunawan Indra di Bandung, Senin.
Total inflasi Januari hingga Maret 2013 di Jabar sebesar 2,65 persen, dan inflasi dalam dua belas terakhir yakni Maret 2012 hingga Maret 2013 tercatat 5,81 persen.
Lima kelompok pengeluaran masyarakat mengalami inflasi, meski di sisi lain ada penurunan untuk sektor bahan makanan yakni beras, telur ayam dan daging sapi yang cukup signifikan sehingga mengerem lejitan inflasi bulan Maret.
Sedangkan sektor sandang dan kesehatan mengalami deflasi masing-masing 0.57 persen dan 0,05 persen.
Tiga kota di Jabar mencatat inflasi di atas satu persen yakni Kota Cirebon 1,70 persen, Kota Bogor 1,50 persen dan Kota Depok 1,05 persen. Sedangkan Kota Bandung inflasi 0,63 persen.
"Kelompok bahan makanan merupakan kelompok pengeluaran yang memberikan andil paling tinggi yakni 0,74 persen, terutama bumbu-bumbuan andil tertinggi sebesar 0,92 persen," kata Doddy.
Komoditi signifikan penyumbang inflasi antara lain bawang merah sebesar 0,65 persen dan bawang putih sebesar 0,24 persen.
Terkait tingginya inflasi di Jabar melebihi inflasi nasional pada Maret 2013, menurut Doddy tidak lepas dari adanya kekurangan pasokan seperti bumbu-bumbuan, khususnya bawang merah dan abwang putih.
Kemudian penghentian impor hortikultura sejak dua bulan lalu, meski akhirnya dibuka kembali setelah adanya pembenahan.
"Pengaruh sektor bumbu-bumbuan sangat signifikan, juga buah-buahan seperti yang terjadi di Bogor, Cirebon dan Depok," katanya Doddy.***3***Budi Suyanto
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Inflasi Jabar Bulan Maret 2013 0,79 persen, masih lebih tinggi dari inflasi nasional, penyebabnya tidak lepas dari adanya kenaikan di sektor bumbu-bumbuan dan buah-buahan," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Doddy Gunawan Indra di Bandung, Senin.
Total inflasi Januari hingga Maret 2013 di Jabar sebesar 2,65 persen, dan inflasi dalam dua belas terakhir yakni Maret 2012 hingga Maret 2013 tercatat 5,81 persen.
Lima kelompok pengeluaran masyarakat mengalami inflasi, meski di sisi lain ada penurunan untuk sektor bahan makanan yakni beras, telur ayam dan daging sapi yang cukup signifikan sehingga mengerem lejitan inflasi bulan Maret.
Sedangkan sektor sandang dan kesehatan mengalami deflasi masing-masing 0.57 persen dan 0,05 persen.
Tiga kota di Jabar mencatat inflasi di atas satu persen yakni Kota Cirebon 1,70 persen, Kota Bogor 1,50 persen dan Kota Depok 1,05 persen. Sedangkan Kota Bandung inflasi 0,63 persen.
"Kelompok bahan makanan merupakan kelompok pengeluaran yang memberikan andil paling tinggi yakni 0,74 persen, terutama bumbu-bumbuan andil tertinggi sebesar 0,92 persen," kata Doddy.
Komoditi signifikan penyumbang inflasi antara lain bawang merah sebesar 0,65 persen dan bawang putih sebesar 0,24 persen.
Terkait tingginya inflasi di Jabar melebihi inflasi nasional pada Maret 2013, menurut Doddy tidak lepas dari adanya kekurangan pasokan seperti bumbu-bumbuan, khususnya bawang merah dan abwang putih.
Kemudian penghentian impor hortikultura sejak dua bulan lalu, meski akhirnya dibuka kembali setelah adanya pembenahan.
"Pengaruh sektor bumbu-bumbuan sangat signifikan, juga buah-buahan seperti yang terjadi di Bogor, Cirebon dan Depok," katanya Doddy.***3***Budi Suyanto
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013