Penyidik kepolisian masih fokus untuk menyelidiki identitas mayat wanita korban mutilasi yang disimpan di dalam kontainer plastik di sebuah kontrakan, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Saat ini sedang melakukan pemeriksaan sero biomolekuler untuk memastikan identitas mayat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Kamis.
Hengki mengungkapkan proses identifikasi korban mempunyai tingkat kesulitan tinggi kena korban diperkirakan telah meninggal cukup lama.
Baca juga: Buronan tersangka mutilasi di Bekasi ditangkap polisi
"Jenazah ini diperkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati-hatian," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan penyidikan terhadap kasus tersebut tidak boleh bergantung hanya kepada pengakuan tersangka.
Oleh karena itu, proses penyelidikan harus dilakukan secara ilmiah (scientific crime investigation), sehingga tidak ada keraguan dalam pengungkapan kasus tersebut.
Hengki juga mengatakan saat ini penyidik masih bekerja mengumpulkan alat bukti dan informasi terkait.
Sebelumnya, penemuan mayat korban mutilasi tersebut berawal dari laporan orang hilang di Polsek Bantar Gebang.
Seseorang yang dilaporkan hilang adalah pria berinisial MEL.
Kemudian polisi mendapat informasi bahwa yang bersangkutan ada di salah satu indekos, Tambun, Bekasi.
Baca juga: Jenazah korban mutilasi di Bekasi diautopsi RS Polri Kramat Jati
Polisi kemudian mendatangi indekos MEL pada Kamis (29/12) sekitar pukul 23.00 WIB dan meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.
"Pada saat kita cari di lokasi itu kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata di dalam kita menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik, ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," kata Hengki.
Atas temuan tersebut, polisi kemudian memanggil tim forensik dan INAFIS untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi fokus identifikasi mayat wanita korban mutilasi di Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Saat ini sedang melakukan pemeriksaan sero biomolekuler untuk memastikan identitas mayat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Kamis.
Hengki mengungkapkan proses identifikasi korban mempunyai tingkat kesulitan tinggi kena korban diperkirakan telah meninggal cukup lama.
Baca juga: Buronan tersangka mutilasi di Bekasi ditangkap polisi
"Jenazah ini diperkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan kehati-hatian," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan penyidikan terhadap kasus tersebut tidak boleh bergantung hanya kepada pengakuan tersangka.
Oleh karena itu, proses penyelidikan harus dilakukan secara ilmiah (scientific crime investigation), sehingga tidak ada keraguan dalam pengungkapan kasus tersebut.
Hengki juga mengatakan saat ini penyidik masih bekerja mengumpulkan alat bukti dan informasi terkait.
Sebelumnya, penemuan mayat korban mutilasi tersebut berawal dari laporan orang hilang di Polsek Bantar Gebang.
Seseorang yang dilaporkan hilang adalah pria berinisial MEL.
Kemudian polisi mendapat informasi bahwa yang bersangkutan ada di salah satu indekos, Tambun, Bekasi.
Baca juga: Jenazah korban mutilasi di Bekasi diautopsi RS Polri Kramat Jati
Polisi kemudian mendatangi indekos MEL pada Kamis (29/12) sekitar pukul 23.00 WIB dan meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.
"Pada saat kita cari di lokasi itu kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata di dalam kita menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik, ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," kata Hengki.
Atas temuan tersebut, polisi kemudian memanggil tim forensik dan INAFIS untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi fokus identifikasi mayat wanita korban mutilasi di Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023