Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan berbagai kegiatan festival kuliner yang melibatkan pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan upaya untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk itu pemerintah daerah terbuka bagi siapa saja yang ingin menyelenggarakan festival.
"Saya mempersilakan mengadakan kegiatan dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan atau UKM-UKM, atau khas makanan Kabupaten Garut," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat membuka Festival Kuliner Pedas di Alun-alun Garut, Jumat.
Ia menuturkan Kabupaten Garut telah dikenal dengan berbagai jenis kulinernya, salah satunya produk bakso aci yang sudah berkembang dan menjadi ciri khas daerah.
"Jadi bakso aci, sekarang itu awalnya kita akan dibranding untuk menjadi bagian yang menjadi kekuatan ekonomi Kabupaten Garut di sektor yang berhubungan dengan kekhasan makanan," kata Bupati.
Ia mempersilakan kepada siapa saja yang ingin menyelenggarakan festival kuliner di Garut dengan syarat tetap menjaga kebersihan dan ketertiban umum. Jika tidak mengindahkannya, maka kegiatan berikutnya tidak akan diberi izin.
"Mau tiap dua minggu sekali juga silakan, asal kita setengah jam sebelum adzan berhenti, jadi ada jeda," katanya.
Salah satu pelaku UMKM Garut, Tia Yuliani mengatakan, kegiatan festival kuliner bagus untuk mengangkat berbagai produk kuliner yang menjadi ciri khas Kabupaten Garut.
Pemilik usaha kuliner bernama Cipak Koceak itu mengaku senang bisa terlibat dalam festival tersebut, karena bisa menyajikan berbagai menu, sehingga bisa lebih mengenalkan produk kulinernya kepada masyarakat luas.
"Ini memberikan kesempatan buat UMKM untuk berjualan, semua jenis pedas ada di festival," katanya.
Ia menyampaikan menu kuliner yang disajikannya beragam seperti mi, bakso, maupun jenis makanan lainnya dari bahan aci dengan stok yang disiapkan untuk festival sebanyak tiga kali lipat dari hari biasanya berjualan.
Ia berharap melalui festival kuliner itu bisa membantu produknya semakin dikenal luas dan memberikan keuntungan bagi usaha kulinernya.
"Harapannya bisa menambah usaha saya semakin banyak diingat, diketahui sama masyarakat luas yang dari tidak tahu menjadi tahu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Saya mempersilakan mengadakan kegiatan dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan atau UKM-UKM, atau khas makanan Kabupaten Garut," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat membuka Festival Kuliner Pedas di Alun-alun Garut, Jumat.
Ia menuturkan Kabupaten Garut telah dikenal dengan berbagai jenis kulinernya, salah satunya produk bakso aci yang sudah berkembang dan menjadi ciri khas daerah.
"Jadi bakso aci, sekarang itu awalnya kita akan dibranding untuk menjadi bagian yang menjadi kekuatan ekonomi Kabupaten Garut di sektor yang berhubungan dengan kekhasan makanan," kata Bupati.
Ia mempersilakan kepada siapa saja yang ingin menyelenggarakan festival kuliner di Garut dengan syarat tetap menjaga kebersihan dan ketertiban umum. Jika tidak mengindahkannya, maka kegiatan berikutnya tidak akan diberi izin.
"Mau tiap dua minggu sekali juga silakan, asal kita setengah jam sebelum adzan berhenti, jadi ada jeda," katanya.
Salah satu pelaku UMKM Garut, Tia Yuliani mengatakan, kegiatan festival kuliner bagus untuk mengangkat berbagai produk kuliner yang menjadi ciri khas Kabupaten Garut.
Pemilik usaha kuliner bernama Cipak Koceak itu mengaku senang bisa terlibat dalam festival tersebut, karena bisa menyajikan berbagai menu, sehingga bisa lebih mengenalkan produk kulinernya kepada masyarakat luas.
"Ini memberikan kesempatan buat UMKM untuk berjualan, semua jenis pedas ada di festival," katanya.
Ia menyampaikan menu kuliner yang disajikannya beragam seperti mi, bakso, maupun jenis makanan lainnya dari bahan aci dengan stok yang disiapkan untuk festival sebanyak tiga kali lipat dari hari biasanya berjualan.
Ia berharap melalui festival kuliner itu bisa membantu produknya semakin dikenal luas dan memberikan keuntungan bagi usaha kulinernya.
"Harapannya bisa menambah usaha saya semakin banyak diingat, diketahui sama masyarakat luas yang dari tidak tahu menjadi tahu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022