Universitas Gunadarma meluncurkan sejumlah teknologi yang ditujukan untuk membantu pemulihan pascagempa di Kabupaten Cianjur, Provinsi, Jawa Barat .

“Berbagai inovasi teknologi terpilih yang tepat guna, berbasis pemberdayaan masyarakat, dan berkelanjutan,” kata Rektor Universitas Gunadarma Prof ES Margianti SE MM, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan peluncuran teknologi tersebut merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Universitas Gunadarma sebagai bagian dari Program Desa Cekattan (Cepat Tanggap Kolaborasi Boomkit Cianjur dan Tangguh) yang diluncurkan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek.

Berbagai inovasi teknologi diterapkan dalam kegiatan tersebut, antara lain UG Matriks (Mockup Rumah Terpadu Edukasi Kesehatan Keluarga) yang dapat berfungsi sebagai sarana trauma healing dan pelayanan kesehatan keluarga dengan menggunakan kendaraan bergerak yang dapat mengunjungi lokasi pengungsian.

Matriks UG juga dilengkapi dengan UG Smile (Sistem Pemantauan Identifikasi dan Evaluasi Lokasi Penanggulangan Bencana), termasuk pusat komando sederhana yang dapat digunakan oleh para relawan dan pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana.

Selanjutnya, permasalahan sampah dan sanitasi diatasi dengan Insinerator Sampah Ramah Lingkungan, MCK Tenaga Surya, dan Instalasi Air Siap Minum.

Kegiatan pemberdayaan kewirausahaan keluarga berbasis pangan juga dilakukan dengan melengkapi Kompor Biomassa yang mudah dioperasikan di dapur umum atau di lokasi pengungsian.

Berbagai inovasi teknologi yang bermanfaat dipaparkan oleh Prof. Dr. Budi Hermana bersama penanggung jawab kegiatan yaitu Dr. Matrissya Hermita MSi MI Kom, Dr. Ruddy J Suhatril S.Kom M Sc, Dr. Ir Tety Elida MM, dan Sandy Suryo Prayogo ST MT.

Kegiatan PKM Universitas Gunadarma didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek melalui program insentif Pengabdian Kepada Masyarakat Terpadu MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Berbasis Key Performance Indicators Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2022.

Incenerator Sampah Ramah Lingkungan, MCK Bertenaga Surya, dan Instalasi Air Siap Minum. Kegiatan Pemberdayaan wirausaha keluarga berbasis pangan juga dilakukan dengan dilengkapi Kompor Biomasa yang mudah dioperasikan di dapur umum atau di lokasi pengungsian.

Prof Margianti menambahkan, selain dibiayai insentif dari pemerintah, pihaknya juga memberikan beasiswa kepada 40 mahasiswa dari empat PTS di Cianjur yang terkena dampak gempa. Kegiatan PKM UG akan berlanjut hingga akhir Desember 2022.

Inovasi akan ditempatkan di lokasi bencana, yaitu Desa Nagrak dan Desa Benjot, Kecamatan Cugenang dan Desa Tunggilis, Kecamatan Pacet, Cianjur.

Sekretaris Daerah Cianjur, Dr H Cecep S Alamsyah mengatakan, kontribusi Universitas Gunadarma tidak hanya terbatas pada penanggulangan bencana gempa.

Universitas Gunadarman dengan fasilitas UG Technopark sebelumnya telah memberikan kontribusi di bidang kesehatan, pariwisata, dan seni budaya melalui berbagai kegiatan yang difasilitasi oleh UG Technopark.

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan warga terdampak gempa Cianjur bisa segera menghuni 80 rumah instan sederhana sehat (Risha) tahan gempa.

"Kami tetap optimis Risha untuk warga terdampak bencana bisa segera selesai dan dihuni oleh masyarakat pada akhir tahun ini. Tahun baru masyarakat bisa menempati 80 rumah Risha yang baru," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Iwan mengatakan Kementerian PUPR akan terus berupaya proses pembangunan Risha berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Lokasi pembangunan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur juga dinilai sangat strategis dan memiliki kontur tanah yang rata sehingga mudah dalam proses pembangunannya.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan optimis pembangunan rumah tahan gempa untuk relokasi rumah warga terdampak bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bisa selesai pada akhir tahun ini.

Sebanyak 80 unit tahap pertama beserta prasarana sarana dan utilitasnya ditargetkan bisa segera dihuni sehingga masyarakat tidak terlalu lama tinggal di pengungsian.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, di lapangan sudah ada 17 Risha yang sudah 100 persen selesai dibangun lengkap dengan atap, lantai dan dinding.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Universitas Gunadarma bantu teknologi pemulihan pascagempa Cianjur

Pewarta: Indriani

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022