Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan masyarakat dapat menyaksikan hujan meteor Ursid dengan intensitas maksimum pada 23 Desember 2022.

"Hujan meteor ini aktif sejak 16-26 Desember, dan berintensitas maksimum 10 meteor per jam saat zenit pada 23 Desember," kata peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Andi mengatakan hujan meteor tersebut memiliki penampakan terbaik jika diamati dari belahan Bumi utara. Untuk daerah yang terletak lebih dari lima derajat Lintang Selatan, hujan meteor itu tidak dapat diamati.

Intensitas meteor untuk Kendari hingga Sabang bervariasi antara 1-3 meteor/jam dikarenakan ketinggian titik radian saat sebelum Matahari terbit antara 5-16 derajat di atas ufuk utara.

Hujan meteor tersebut dapat diamati dari arah utara sejak 23 Desember pukul 01.00 waktu setempat hingga menjelang Matahari tersebut. Kelajuan geosentrik meteor itu mencapai 118.800 km/jam. Meteor itu berasal dari sisa debu komet 8P/Tuttle.

Andi menuturkan hujan meteor Ursid tidak terganggu oleh interferensi cahaya alami dari Bulan. Masyarakat dapat mengamati hujan meteor itu tanpa menggunakan alat bantu optik atau cukup dengan mata telanjang.

Jika ingin merekam atau memotret fenomena itu, dapat menggunakan kamera DSLR maupun kamera all-sky dengan medan pandang 180 derajat.
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saksikan hujan meteor Ursid pada Desember 2022

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022