Tim DVI gabungan berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban meninggal dunia akibat gempa bumi 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11), keduanya merupakan warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, sehingga jenazah yang berhasil diidentifikasi sebanyak 157.
Kaur Doksik Biddokkes Polda Jawa Barat, Kompol dr M Ihsan Wahyudi melalui keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan dua jenazah di RSUD Sayang Cianjur yang berhasil teridentifikasi tim DVI gabungan atas nama Nenah (60) dan Nengsih (40) setelah dilakukan tes DNA dan catatan medis dari ahli waris.
"Tercatat hingga hari ke-20 setelah gempa Cianjur, tim berhasil mengidentifikasi 157 jenazah, dan yang terbaru atas nama Nenah dan Nengsih keduanya warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang," katanya.
Hingga saat ini tim DVI gabungan masih melakukan upaya untuk mengidentifikasi sejumlah jenazah korban gempa bumi Cianjur lainnya, sehingga untuk mempercepat proses identifikasi pihaknya mengimbau keluarga yang kehilangan anggota keluarganya segera melapor ke Posko pengaduan orang hilang.
"Mereka yang kehilangan anggota keluarganya dapat melapor ke posko pengaduan orang hilang di bagian Forensik RSUD Cianjur, dengan membawa catatan korban, seperti identitas diri dan catatan medis," katanya.
Sementara hingga hari ke-20 pencarian delapan orang korban hilang diduga tertimbun longsoran akibat gempa di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, belum membuahkan hasil meski sejumlah alat berat masih terus berupaya mencari jasad korban.
Pencarian akan terus dilakukan hingga tanggal 20 Desember sesuai dengan penerapan tanggap darurat bencana, namun pencarian tidak lagi secara masif, namun lebih mengandalkan alat berat untuk memudahkan pencarian karena tebalnya tanah longsor. Hingga saat ini korban meninggal dunia akibat gempa 5.6 magnitudo Cianjur sebanyak 334 orang.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim DVI gabungan berhasil identifikasi dua jenazah korban gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kaur Doksik Biddokkes Polda Jawa Barat, Kompol dr M Ihsan Wahyudi melalui keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan dua jenazah di RSUD Sayang Cianjur yang berhasil teridentifikasi tim DVI gabungan atas nama Nenah (60) dan Nengsih (40) setelah dilakukan tes DNA dan catatan medis dari ahli waris.
"Tercatat hingga hari ke-20 setelah gempa Cianjur, tim berhasil mengidentifikasi 157 jenazah, dan yang terbaru atas nama Nenah dan Nengsih keduanya warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang," katanya.
Hingga saat ini tim DVI gabungan masih melakukan upaya untuk mengidentifikasi sejumlah jenazah korban gempa bumi Cianjur lainnya, sehingga untuk mempercepat proses identifikasi pihaknya mengimbau keluarga yang kehilangan anggota keluarganya segera melapor ke Posko pengaduan orang hilang.
"Mereka yang kehilangan anggota keluarganya dapat melapor ke posko pengaduan orang hilang di bagian Forensik RSUD Cianjur, dengan membawa catatan korban, seperti identitas diri dan catatan medis," katanya.
Sementara hingga hari ke-20 pencarian delapan orang korban hilang diduga tertimbun longsoran akibat gempa di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, belum membuahkan hasil meski sejumlah alat berat masih terus berupaya mencari jasad korban.
Pencarian akan terus dilakukan hingga tanggal 20 Desember sesuai dengan penerapan tanggap darurat bencana, namun pencarian tidak lagi secara masif, namun lebih mengandalkan alat berat untuk memudahkan pencarian karena tebalnya tanah longsor. Hingga saat ini korban meninggal dunia akibat gempa 5.6 magnitudo Cianjur sebanyak 334 orang.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim DVI gabungan berhasil identifikasi dua jenazah korban gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022