Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk dapat menyelesaikan pembangunan ulang Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukamaju 1 di desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa bumi dalam waktu tiga bulan.

"Saya tadi sudah perintahkan ke Menteri PU untuk yang sekolah dasar ini selesai tiga bulan harus selesai karena anak-anak harus belajar," kata Presiden di SDN Sukamaju 1, Cianjur, Jawa Barat pada Kamis.

Presiden menuturkan berdasarkan data yang diterima, saat ini ada sekitar 53 ribu rumah yang mengalami kerusakan, di antaranya 12.900 rumah rusak berat, 15 ribu rumah rusak sedang, dan 25 ribu rumah rusak ringan.

Dari data tersebut, kecamatan Cugenang merupakan daerah yang paling parah terdampak gempa bumi.

"Saya sudah ke sini ke Kecamatan Cugenang sudah dua kali ini, jadi yang rusak berat memang di sini karena ini adalah pusatnya gempa. Kerusakan rumah, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan memang yang paling parah di Cugenang," ungkap Presiden.

Presiden juga menjelaskan bahwa saat ini pemerintah akan fokus pada kegiatan pembangunan kembali rumah dan fasilitas-fasilitas umum yang rusak akibat gempa bumi. Selain itu, untuk rumah dan fasilitas umum yang berada di zona merah, Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan merelokasi bangunan tersebut ke tempat yang lebih aman.

"Kalau di zona merah memang harus, tetapi kan itu perlu komunikasi sosial dengan masyarakat yang lebih intens terlebih dahulu, tetapi lokasinya untuk relokasi sudah kita siapkan dan sudah dibangun," tutur Presiden.

Kepala SDN Sukamaju 1 Elis Fahriyah dalam keterangan terpisah berharap agar sekolah tersebut dapat secepatnya dibangun kembali sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan normal. Selain itu, Ia juga berharap agar trauma yang dirasakan warga sekolah juga dapat segera sembuh.

"Apabila gempa sudah berlalu, secepatnya dibangun kembali sarana di sekolah ini dan mudah-mudahan bangunan kami lebih baik dan nyaman untuk anak-anak kami," ucap Elis.
Elis pun menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi dan semua pihak yang telah membantu proses pemulihan dan rekonstruksi sekolah tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Pak Jokowi dan jajaran menteri, baik menteri, baik dari PUPR, baik dari kepala dinas, dan semuanya yang telah membantu pemulihan sekolah ini," ujar Elis.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Agus Subiyanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis, menyerahkan uang bantuan tahap pertama untuk 8.100 orang korban gempa Cianjur yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak.

Bantuan yang diberikan ditambah mulai dari Rp5 juta sampai Rp10 juta per orang yang semula untuk rumah rusak berat sebesar Rp50 juta menjadi Rp60 juta, rusak sedang dari Rp25 juta menjadi Rp30 juta dan rusak ringan dari Rp10 juta menjadi Rp15 juta.

"Hari ini saya serahkan uang bantuan untuk 8.100 orang korban bencana gempa di Cianjur, nilai bantuannya sama dengan bantuan untuk korban bencana di NTB dan Palu," kata Presiden Jokowi saat menyerahkan bantuan di Batalyon Raider 300 Desa Sukataris, Kecamatan Karangtengah, Cianjur.

Baca juga: Penentuan tingkat kerusakan rumah di Cianjur oleh PUPR, kata presiden

Pemerintah ungkap, Jokowi, memutuskan untuk menambah nilai bantuan atau stimulan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa, setelah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan yang menyatakan masih ada anggaran tersedia, sehingga diputuskan bantuan korban gempa Cianjur ditambah.

Setelah dihitung, Jokowi meminta Kementerian Keuangan untuk menyesuaikan dengan anggaran yang ada, sehingga nilai bantuan dapat ditambah mulai dari Rp5 juta sampai Rp10 juta, sehingga warga yang rumahnya rusak berat sampai ringan mendapat tambahan untuk pembangunan kembali rumahnya.

Baca juga: Pemkab Cianjur terima donasi Rp14 miliar dari sejumlah kalangan

"Tambahan dana bantuan atau stimulan untuk korban yang rumahnya rusak akan segera masuk ke rekening masing-masing, namun harus menunggu dan dipastikan masuk karena keputusannya baru Kamis pagi," katanya.

Sedangkan proses pencairan dilakukan secara bertahap, tahap pertama dicairkan 40 persen dari dana bantuan yang masuk, setelah tuntas akan dicairkan tahap berikutnya, namun Presiden meminta agar dana tersebut benar-benar digunakan untuk membangun rumah bukan untuk keperluan lainnya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden instruksikan pembangunan ulang SDN Sukamaju 1 selesai 3 bulan

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022