Bupati Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan menyatakan di daerah itu, seperti di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang sudah beberapa kali terjadi gempa dengan skala kecil karena hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) wilayah itu terdapat sesar Garsela.
"Saya berdiskusi dan sengaja mengundang PVMBG, bahwa ternyata ada beberapa gempa kecil, kecil sekali, itu di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang," katanya saat menerima kunjungan dari PVMBG, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Garut, Senin.
Ia menyampaikan kunjungan dari PVMBG itu bertujuan terkait potensi gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut, dan kejadian gempa yang terjadi belum lama ini.
Kejadian gempa yang terjadi di Garut tidak dirasakan masyarakat karena skalanya kecil dan kedalamannya di atas 100 kilometer sehingga banyak yang tidak merasakan.
"Sudah terjadi, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat, jadi kami ada beberapa gempa, jadi memang Jawa Barat itu siaga satu terhadap gempa," katanya.
Ia menambahkan langkah menghadapi ancaman gempa bumi tersebut yakni pihaknya bersama PVMBG merumuskan langkah apa saja untuk mengurangi risiko dari kejadian gempa.
Salah satu upaya yang akan dilakukan, kata Bupati, dengan menyiapkan tambahan kebutuhan pangan di Dinas Sosial Garut, kemudian tambahan biaya tidak terduga untuk persiapan kebencanaan.
"Kita lagi mau merumuskan tanpa kita menakut-nakuti, tapi kita preventif ya," kata Rudy Gunawan.
Penyelidik Bumi Madya, PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Supartoyo menyatakan, kunjungan tersebut untuk melakukan koordinasi tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Garut.
Ia menjelaskan ada dua sumber gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Garut yakni di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman. Kedua, potensi gempa dari patahan aktif di darat yang disebut dengan sesar Garsela.
"Jadi ada dua sumber gempa bumi yang ada di wilayah Kabupaten Garut, pertama yang di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau zona penunjaman, kedua adalah patahan aktif yang terletak di darat yang disebut sesar Garsela yang tersebar di sekitar Kecamatan Pasirwangi," katanya.
Ia menjelaskan wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang saat ini sedang cukup aktif dibuktikan dengan adanya gempa pada 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan.
Pihaknya siap membantu Pemkab Garut dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dengan melakukan berbagai langkah sehingga risikonya tidak terlalu besar.
"Mumpung itu belum terjadi mari sama-sama kita tingkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami," demikian Supartoyo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati: Garut dilanda beberapa kali gempa karena ada sesar Garsela
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Saya berdiskusi dan sengaja mengundang PVMBG, bahwa ternyata ada beberapa gempa kecil, kecil sekali, itu di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang," katanya saat menerima kunjungan dari PVMBG, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Garut, Senin.
Ia menyampaikan kunjungan dari PVMBG itu bertujuan terkait potensi gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut, dan kejadian gempa yang terjadi belum lama ini.
Kejadian gempa yang terjadi di Garut tidak dirasakan masyarakat karena skalanya kecil dan kedalamannya di atas 100 kilometer sehingga banyak yang tidak merasakan.
"Sudah terjadi, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat, jadi kami ada beberapa gempa, jadi memang Jawa Barat itu siaga satu terhadap gempa," katanya.
Ia menambahkan langkah menghadapi ancaman gempa bumi tersebut yakni pihaknya bersama PVMBG merumuskan langkah apa saja untuk mengurangi risiko dari kejadian gempa.
Salah satu upaya yang akan dilakukan, kata Bupati, dengan menyiapkan tambahan kebutuhan pangan di Dinas Sosial Garut, kemudian tambahan biaya tidak terduga untuk persiapan kebencanaan.
"Kita lagi mau merumuskan tanpa kita menakut-nakuti, tapi kita preventif ya," kata Rudy Gunawan.
Penyelidik Bumi Madya, PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Supartoyo menyatakan, kunjungan tersebut untuk melakukan koordinasi tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Garut.
Ia menjelaskan ada dua sumber gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Garut yakni di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman. Kedua, potensi gempa dari patahan aktif di darat yang disebut dengan sesar Garsela.
"Jadi ada dua sumber gempa bumi yang ada di wilayah Kabupaten Garut, pertama yang di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau zona penunjaman, kedua adalah patahan aktif yang terletak di darat yang disebut sesar Garsela yang tersebar di sekitar Kecamatan Pasirwangi," katanya.
Ia menjelaskan wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang saat ini sedang cukup aktif dibuktikan dengan adanya gempa pada 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan.
Pihaknya siap membantu Pemkab Garut dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dengan melakukan berbagai langkah sehingga risikonya tidak terlalu besar.
"Mumpung itu belum terjadi mari sama-sama kita tingkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami," demikian Supartoyo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati: Garut dilanda beberapa kali gempa karena ada sesar Garsela
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022