Antarajawabarat.com, 17/2 - Juru kampanye pasangan gubernur Rieke-Teten, Rano Karno Wakil Gubernur Banten, mengaku sengaja mengambil jatah kampanye pada hari libur.

"Saya sengaja membantu kampanye pasangan yang diusung dari PDIP ini, pada hari libur. Sehingga tidak menganggu tugas dan fungsi saya sebagai wakil gubernur," katanya usai melakukan kampanye di Cianjur, Minggu.

Dia menuturkan, sebagai ketua parpol berhak untuk mengkampanyekan pasangan calon gubernur Rieke-Teten yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengantarkannya sebagai orang nomor dua di Banten.

"Rieke-Teten, tidak memiliki uang, sehingga kami perlu membantu secara bergotongroyong. Termasuk mengkampanyekan pasangan tersebut, sebagai komitmen perjuangan terhadap pemimpin yang merakyat," tandasnya.

Sementara itu, keterlibatan Rano Karno dan Gubernur Jakarta Jokowi, sebagai juru kampanye di Jabar, dinilai Kementerian Dalam Negeri melanggar aturan cuti sebagai pejabat.
Hal tersebut, disayangkan anggota DPR RI Fraksi PDI P Arief Budimanto, sebagai tindakan represif. Dia menilai kampanye yang dilakukan Jokowi dan Rano, untuk mendukung Rieke-Teten dilakukan pada hari libur.

"Hal ini sebagai komitmen perjuangan terhadap pemimpin yang merakyat yang merepresentasikan tokoh Rieke serta Teten tokoh antikorupsi," katanya.

Seharusnya apa yang dilakukan Jokowi dan Rano Karno, tambah dia, pada hari libur merupakan tanggung jawab kerakyatan untuk mendukung Rieke-Teten yang masih bersih dan jujur.

"Rieke-Teten tidak memiliki dana untuk beriklan, karena itulah Jokowi dan Rano hadir, mereka berdua konsisten dengan gerakan perubahan menuju Jabar Baru dan Bersih", tandasnya.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013