Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan keputusan impor beras melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengantisipasi kekurangan stok beras nasional.

"Ya, Pemerintah memang sudah mengantisipasi untuk melakukan berbagai upaya-upaya, terutama masalah beras. Apabila kurang, impor. Akan tetapi, bila cukup, tidak jadi impor. Jadi, itu sifatnya kalau ada kekurangan," kata Wapres di Jakarta, Senin.

Menurut Wapres, sejauh ini Pemerintah terus berupaya mendorong intensifikasi tanaman pangan.

Ketika berkunjung ke Sulawesi Selatan, Wapres mendapatkan laporan bahwa pemerintah daerah setempat telah melakukan intensifikasi berbagai hal terkait dengan beras, baik dari bibit maupun pengelolaan tanah, dan berhasil meningkatkan produksi hingga 250.000 ton tahun ini.

"Jadi, ini ada di daerah-daerah yang lain dan mungkin juga yang tidak berhasil. Menurut laporan memang diperkirakan memang terpenuhi, tetapi memang mungkin ada panen-panen yang kebanjiran di beberapa daerah," kata Ma’ruf Amin.

Oleh karena itu, kata Wapres, Pemerintah terus melakukan penghitungan kecukupan stok beras nasional dan impor beras hanya bersifat antisipatif.

Diberitakan sebelumnya disebutkan bahwa Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ditugaskan untuk impor beras oleh negara untuk mengamankan stok beras yang saat ini di angka 594.000 ton.

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022