Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan melemah seiring dengan aksi jual investor asing.

IHSG ditutup melemah 1,16 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.019,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,37 poin atau 0,64 persen ke posisi 989,59.

"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup turun menjelang rilis data pasar tenaga kerja Non Farm Payrolls AS untuk bulan November nanti malam," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.

Ketidakpastian mengenai arah pergerakan inflasi di AS juga turut menekan kinerja indeks saham regional setelah data PCE Price Index, indikator yang digunakan bank sentral AS The Federal Reserve untuk mengukur inflasi, melambat menjadi 6 persen (yoy) pada Oktober dibanding bulan sebelumnya dari 6,3 persen (yoy) dan tetap bertahan jauh di atas target 2 persen.

Kendati demikian, kejatuhan indeks saham regional yang lebih parah dapat dicegah oleh kabar bahwa Tiongkok berencana melonggarkan lebih lanjut kebijakan ketat anti-COVID19.

Dibuka melemah, IHSG terus berada di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor terkoreksi dimana sektor perindustrian turun paling dalam yaitu minus 1,76 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor keuangan masing-masing minus 1,25 persen dan 0,46 persen.

Sedangkan lima sektor meningkat dimana sektor energi paling tinggi yaitu 1,51 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer masing-masing 0,16 persen dan 0,11persen.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022