Pemerintah memberikan layanan dukungan psikososial di lima kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, yang paling terdampak bencana gempa bumi.
"KemenPPPA bersama kementerian/lembaga dan Lembaga Perlindungan Anak telah mendorong desa di lima kecamatan terdampak diberikan layanan dukungan psikososial, proses pendampingan, pemulihan terhadap anak-anak dan keluarga dapat dilaksanakan dengan cepat," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Lima kecamatan tersebut adalah Cianjur, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, dan Pacet.
Layanan dukungan psikososial bertujuan untuk memberikan perlindungan khusus dan memulihkan kondisi psikis para korban pasca gempa pada 21 November 2022.
"Tentu ini sebagai upaya untuk menjaga agar anak dan keluarganya tidak menghadapi tekanan psikis yang lebih berat dan permanen atau trauma," kata Nahar.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per 1 Desember 2022, ada sebanyak 114.683 orang pengungsi diantaranya 54.781 pengungsi laki-laki dan 59.902 pengungsi perempuan yang tersebar di 494 titik pengungsian.
Untuk data terpilah hingga 1 Desember 2022 pukul 21.37 WIB, untuk pengungsi anak usia 0-17 tahun terdiri dari bayi 0-1 tahun sebanyak 3.027 orang, balita usia 1-5 tahun sebanyak 9.303 orang, anak-anak usia 6-12 tahun sebanyak 13.818 orang, anak usia 13-17 tahun sebanyak 10.072 orang, dan ibu hamil sebanyak 1.640 orang.
Diantara pengungsi anak, tercatat 143 anak terpisah dari orang tuanya.
"Ini perlu perhatian dari sisi kesehatan, perlindungan, dan pengasuhan anak," kata Nahar.
Puskesmas Nagrak Siap Buka
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan Puskesmas Nagrak yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan siap beroperasi dalam waktu dekat untuk melayani para penyintas gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
"Saya tadi sempat melihat langsung untuk Puskesmas Nagrak yang sekarang sudah dibuatkan oleh Kementerian Kesehatan. Insya Allah dalam waktu satu minggu Puskesmas Nagrak sudah bisa berfungsi dengan konstruksinya knockdown, ini satu minggu bisa selesai," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Herman berharap pemerintah juga dapat membangun fasilitas lainnya secara paralel.
Berdasarkan data Satgas Bencana, total korban tewas akibat gempa bumi di Cianjur tersebut mencapai 329 orang dan korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 11 orang.
Sementara itu, jumlah korban luka berat tercatat mencapai 595 orang dan korban luka berat yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Cianjur berjumlah 59 orang.
Selanjutnya, jumlah titik pengungsian tercatat mencapai 492 titik dengan rincian 372 titik terpusat dan 120 titik pengungsian mandiri. Adapun jumlah kepala keluarga yang mengungsi sebanyak 40.895 kepala keluarga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah berikan layanan dukungan psikososial lima kecamatan Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"KemenPPPA bersama kementerian/lembaga dan Lembaga Perlindungan Anak telah mendorong desa di lima kecamatan terdampak diberikan layanan dukungan psikososial, proses pendampingan, pemulihan terhadap anak-anak dan keluarga dapat dilaksanakan dengan cepat," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Lima kecamatan tersebut adalah Cianjur, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, dan Pacet.
Layanan dukungan psikososial bertujuan untuk memberikan perlindungan khusus dan memulihkan kondisi psikis para korban pasca gempa pada 21 November 2022.
"Tentu ini sebagai upaya untuk menjaga agar anak dan keluarganya tidak menghadapi tekanan psikis yang lebih berat dan permanen atau trauma," kata Nahar.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per 1 Desember 2022, ada sebanyak 114.683 orang pengungsi diantaranya 54.781 pengungsi laki-laki dan 59.902 pengungsi perempuan yang tersebar di 494 titik pengungsian.
Untuk data terpilah hingga 1 Desember 2022 pukul 21.37 WIB, untuk pengungsi anak usia 0-17 tahun terdiri dari bayi 0-1 tahun sebanyak 3.027 orang, balita usia 1-5 tahun sebanyak 9.303 orang, anak-anak usia 6-12 tahun sebanyak 13.818 orang, anak usia 13-17 tahun sebanyak 10.072 orang, dan ibu hamil sebanyak 1.640 orang.
Diantara pengungsi anak, tercatat 143 anak terpisah dari orang tuanya.
"Ini perlu perhatian dari sisi kesehatan, perlindungan, dan pengasuhan anak," kata Nahar.
Puskesmas Nagrak Siap Buka
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan Puskesmas Nagrak yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan siap beroperasi dalam waktu dekat untuk melayani para penyintas gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
"Saya tadi sempat melihat langsung untuk Puskesmas Nagrak yang sekarang sudah dibuatkan oleh Kementerian Kesehatan. Insya Allah dalam waktu satu minggu Puskesmas Nagrak sudah bisa berfungsi dengan konstruksinya knockdown, ini satu minggu bisa selesai," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Herman berharap pemerintah juga dapat membangun fasilitas lainnya secara paralel.
Berdasarkan data Satgas Bencana, total korban tewas akibat gempa bumi di Cianjur tersebut mencapai 329 orang dan korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 11 orang.
Sementara itu, jumlah korban luka berat tercatat mencapai 595 orang dan korban luka berat yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Cianjur berjumlah 59 orang.
Selanjutnya, jumlah titik pengungsian tercatat mencapai 492 titik dengan rincian 372 titik terpusat dan 120 titik pengungsian mandiri. Adapun jumlah kepala keluarga yang mengungsi sebanyak 40.895 kepala keluarga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah berikan layanan dukungan psikososial lima kecamatan Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022