Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kenaikan harga atau inflasi beras mulai melemah pada November 2022 dengan kenaikan sebesar 0,37 persen dibandingkan peningkatan harga beras pada Oktober yang mencapai 1,13 persen.

"Sejak Juli, komoditas beras terus mengalami inflasi, dengan tekanan inflasi yang semakin melemah," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam "Rilis Indeks Harga Konsumen November 2022" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Selama November 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 887 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, yang diperoleh 1.143 observasi beras di penggilingan.

Rata-rata harga beras kualitas premium pada November 2022 di penggilingan sebesar Rp10.512,00 per kg, naik 10,19 persen dibandingkan November 2021.

Harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp10.122,00 per kg atau naik sebesar 11,58 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.542,00 per kg atau naik sebesar 9,54 persen secara year to year (YoY).

Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,05 persen; 0,78 persen; dan 0,27 persen.

"Harga beras di penggilingan pada bulan November ini meningkat sebesar 0,85 persen secara month to month (MtoM), dan sebesar 10,78 persen kalau kita lihat secara year on year. Kemudian di tingkat grosir harga beras pada November ini meningkat 0,60 persen (MtoM) dan 6,14 persen (YoY), harga beras eceran pada  November ini meningkat sebesar 0,37 persen (MtoM) dan secara YoY meningkat 4,18 persen," kata Setianto.

Harga gabah kering panen (GKP) selama November 2022, di tingkat petani rata-rata  Rp5.397,00 per kg atau naik 16,06 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.523,00 per kg atau naik 16,21 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2021 (YoY).

Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp5.785,00 per kg atau naik 14,32 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.900,00 per kg atau naik 14,06 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.021,00 per kg atau naik 13,96 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.120,00 per kg atau naik 14,00 persen.
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah pada November 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,81 persen dan 3,61 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,79 persen.

 Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2022 dibandingkan bulan lalu untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,87 persen dan 3,41 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,77 persen.


Cadangan menipis

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) menipis sehubungan pihaknya mengalami kendala dalam penyerapan beras di tingkat produsen karena ketersediaan terbatas dan harga jual yang tinggi.

Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya kesulitan mendapatkan beras atau gabah di tingkat produsen karena keterbatasan pasokan di tingkat penggilingan maupun petani.

Saat ini stok CBP di gudang Bulog mencapai 651 ribu ton dari yang ditargetkan seharusnya 1,2 juta ton.

"Dari target yang kita alokasikan, kita sudah kumpulkan semua penggilingan dengan mitra kita. Yang tadinya sudah disepakati sampai Desember 2022 kita bisa serap 500 ribu ton sudah ada kontraknya, tapi sampai hari ini kita hanya bisa mampu menyerap 92 ribu ton dari target 500 ribu ton," kata Budi Waseso.

Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan penyebab langkanya beras atau gabah di tingkat produsen dikarenakan produksi yang menurun.

Dia mengatakan berdasarkan pantauan tim Bulog di lapangan, perubahan cuaca menyebabkan gagal panen di sejumlah wilayah.

"Selain ada anomali cuaca, kita harus sadari kita tidak bisa pastikan hasil panen sesuai dengan fakta di lapangan, pasti produktivitas gabah pasti turun. Karena di beberapa wilayah, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung juga terendam banjir sawah yang sudah mau panen, sehingga akan memengaruhi jumlah yang akan panen," kata Buwas.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan kenaikan harga beras atau gabah terjadi sejak Juli 2022 hingga saat ini. Kenaikan harga terjadi karena naiknya ongkos produksi lantaran harga pupuk yang juga meningkat, serta kenaikan harga BBM.

Arief mengatakan, sebelumnya Bulog membeli beras atau gabah level medium untuk CBP seharga Rp8.300 per kg di tingkat produsen dan mudah mendapatkannya. Sementara saat ini Bulog menaikkan harga pembelian beras medium menjadi Rp8.800 per kg tetap tidak dapat membelinya karena produsen baru mau menjual di harga Rp8.900 per kg.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS sebut kenaikan harga beras mulai melemah

Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022