Antarajawabarat.com,1/2 - Suriah pada hari Kamis mengeluarkan ancaman bahwa pihaknya akan melancarkan pembalasan terhadap apa yang disebutnya sebagai serangan udara Israel.

Sementara itu, sekutu-sekutu Damaskus langsung mengecam serangan, yang bisa memperluas konflik hingga di luar perbatasan-perbatasan Suriah.

Israel tetap bergeming terhadap klaim Suriah maupun laporan terpisah bahwa jet-jet Israel telah mengenai iring-iringan di perbatasan Lebanon.

Kementerian luar negeri Suriah mengatakan bahwa Israel "dan negara-negara yang melindunginya" bertanggung jawab atas serangan udara, dan "menekankan hak Suriah untuk membela dirinya sendiri serta wilayah dan kedaulatannya," demikian dilaporkan oleh kantor berita negara Suriah, SANA.

Suriah mendesak "semua badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berkompeten untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan adanya pelanggaran berat oleh Israel, dan menjamin bahwa peristiwa ini tidak akan terjadi lagi.

Sekretaris Jenderal PBB menyatakan "keprihatinan mendalam" dan mendesak semua pihak untuk "mencegah ketegangan ataupun peningkatan ketegangan di kawasan itu."
Ia meminta semua pihak untuk "benar-benar mematuhi hukum internasional, terutama dalam hal integritas wilayah dan kedaulatan semua negara di kawasan," kata wakil juru bicara PBB Eduardo del Buey.

Duta Besar Damaskus untuk Lebanon, Ali Abdel Karim Ali, menekankan bahwa Suriah berhak mengeluarkan tanggapan terhadap "serbuan Zionis."
"Israel dan Amerika Serikat di belakang mereka, bersama-sama dengan para kaki tangan mereka di Arab dan kawasan, menyadari bahwa Suriah, yang membela kedaulatan dan wilayahnya, mungkin akan memutuskan untuk bertindak terhadap serbuan ini."
"Ini tergantung dari kekuatan-kekuatan yang berkompeten untuk memilih jawaban yang paling pantas, dan untuk menentukan cara serta tempatnya," tambah Ali dalam pernyataan yang dimuat di laman Lebanon, Al-Ahad, yang dekat dengan kelompok Syiah kuat, Hisbullah.

Sekutu dekat Damaskus, Iran, bereaksi nyaring.

Wakil Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian memperingatkan bahwa "serangan rejim Zionis ke wilayah-wilayah pinggiran Damaskus akan menghasilkan konsekuensi mengerikan bagi Tel Aviv," kata laporan ISNA.

Beberapa waktu lalu Teheran mengatakan serangan apapun oleh Israel ke Suriah akan dianggap sebagai serangan ke Iran.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pihaknya "sangat prihatin" namun masih berupaya untuk memastikan tuduhan-tuduhan Suriah.

"Kalau informasi ini benar, akan berarti bahwa kita berhadapan dengan serangan --yang bukan disebabkan oleh provokasi-- terhadap target-target yang berada di wilayah sebuah negara berdaulat, yang menyalahi Piagam PBB dan tidak dapat diterima, apapun motif yang digunakan untuk pembenaran," katanya.

Pada Rabu malam, Suriah menuduh Israel meluncurkan serangan dini hari ke pusat penelitian militer di Jamraya di dekat Damaskus.

"Jet-jet tempur Israel telah melanggar wilayah udara kami... dan melakukan serangan langsung ke pusat penelitian ilmiah yang bertugas untuk meningkatkan tingkat ketahanan dan pertahanan kami," kata pejabat angkatan darat, dengan mengatakan bahwa dua pekerjanya tewas.

Angkatan darat membantah laporan terpisah yang mengutip sumber-sumber keamanan bahwa Israel mengincar iring-iringan persenjataan dari Suriah di dekat perbatasan dengan Lebanon sebagai target serangan.

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013