Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung, Jawa Barat melatih cara membatik bagi para penyandang disabilitas di bawah naungan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kota Bandung guna memberdayakan para disabilitas terjun di dunia wirausaha.
Kepala Disnaker Kota Bandung Andri Darusman mengatakan disabilitas Kota Bandung memiliki potensi besar untuk berkarya dan bekerja mandiri. Maka menurutnya, kegiatan itu diharapkan bisa meningkatkan percaya diri para disabilitas.
Baca juga: Pemkot Bandung hibahkan Rp39 miliar untuk bansos bagi 9.176 guru agama
“Jangan sampai teman-teman disabilitas hanya mengandalkan formal saja, tapi juga punya keahlian,” kata Andri di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Di samping itu, menurutnya, batik dipilih karena merupakan budaya asli dari Indonesia. Ia mengatakan beberapa penyandang disabilitas pun memiliki talenta dalam membatik.
"Sebelumnya yang ada talentanya bagus, mereka bisa membatik secara luar biasa, malah hasilnya bisa dipakai oleh pusat, dan bisa dijual, kemudian turis juga beli," kata dia.
Dia menjelaskan pelatihan membatik itu berlangsung hingga 12 hari ke depan dan berlokasi di LPK Batik Putri, Jalan Ir H Djuanda (Dago), Kota Bandung, Jawa Barat. Pada kegiatan itu, menurutnya ada sebanyak 20 orang disabilitas yang ikut serta dilatih cara membatik.
“Hari ini pembukaan dan pelatihan teori. Untuk pelatihan membatiknya mulai besok di LPK Putri,” kata dia.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana mengatakan kegiatan itu bisa menjadi ajang eksplorasi kemampuan para peserta dalam membatik. Di samping itu, menurutnya fasilitas dari Disnaker itu merupakan wujud dari kesetaraan sosial.
"Para disabilitas mampu mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka,” kata Yunimar.
Baca juga: PPPK Kota Bandung harus mengaktualisasikan nilai Berakhlak, sebut Sekda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Disnaker Kota Bandung Andri Darusman mengatakan disabilitas Kota Bandung memiliki potensi besar untuk berkarya dan bekerja mandiri. Maka menurutnya, kegiatan itu diharapkan bisa meningkatkan percaya diri para disabilitas.
Baca juga: Pemkot Bandung hibahkan Rp39 miliar untuk bansos bagi 9.176 guru agama
“Jangan sampai teman-teman disabilitas hanya mengandalkan formal saja, tapi juga punya keahlian,” kata Andri di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Di samping itu, menurutnya, batik dipilih karena merupakan budaya asli dari Indonesia. Ia mengatakan beberapa penyandang disabilitas pun memiliki talenta dalam membatik.
"Sebelumnya yang ada talentanya bagus, mereka bisa membatik secara luar biasa, malah hasilnya bisa dipakai oleh pusat, dan bisa dijual, kemudian turis juga beli," kata dia.
Dia menjelaskan pelatihan membatik itu berlangsung hingga 12 hari ke depan dan berlokasi di LPK Batik Putri, Jalan Ir H Djuanda (Dago), Kota Bandung, Jawa Barat. Pada kegiatan itu, menurutnya ada sebanyak 20 orang disabilitas yang ikut serta dilatih cara membatik.
“Hari ini pembukaan dan pelatihan teori. Untuk pelatihan membatiknya mulai besok di LPK Putri,” kata dia.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana mengatakan kegiatan itu bisa menjadi ajang eksplorasi kemampuan para peserta dalam membatik. Di samping itu, menurutnya fasilitas dari Disnaker itu merupakan wujud dari kesetaraan sosial.
"Para disabilitas mampu mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka,” kata Yunimar.
Baca juga: PPPK Kota Bandung harus mengaktualisasikan nilai Berakhlak, sebut Sekda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022