Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyiapkan perahu untuk membantu warga menyeberangi sungai dampak dari jembatan yang biasa digunakan mereka putus diterjang banjir di Kecamatan Cidolog.

"Disiapkan BPBD, tapi belum diputuskan seperti apa operasionalnya, jangan sampai berbahaya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat melalui telepon seluler di Ciamis, Sabtu.

Baca juga: Jalan utama penghubung antar desa terisolir di Cidaun sudah dapat dilalui kendaraan roda dua

Ia menuturkan jembatan gantung di Dusun Gunungsari, Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog itu putus diterjang luapan sungai pada Rabu (9/11), akibatnya warga tidak bisa menyeberang sungai.

Jembatan itu biasa digunakan untuk akses warga melakukan berbagai aktivitas bekerja maupun sekolah itu. Oleh karena putus diterjang banjir, warga terpaksa harus memutar arah melalui jalur lain dengan jarak yang cukup jauh untuk menyeberangi sungai itu.

BPBD Ciamis berupaya membantu masyarakat dengan menyiagakan satu perahu untuk sewaktu-waktu bisa digunakan menyeberangi sungai dengan tetap memperhatikan keselamatan.

"Harus betul-betul diperhitungkan risikonya apabila menggunakan perahu," katanya.
 


Ia mengatakan keberadaan perahu itu tidak bisa digunakan sembarang orang, tetapi harus oleh petugas yang bisa mengoperasikan secara benar untuk menghindari bahaya kecelakaan di sungai.

Selain itu, lanjut dia, sebelum mengoperasikan perahu harus mempertimbangkan faktor lain seperti tambang baja untuk menarik perahu harus kuat, kemudian kondisi cuaca harus terpantau dalam kondisi aman.

Baca juga: BPBD Garut periksa kerusakan rumah dampak angin puting beliung

"Harus ditungguin petugas, tambang baja harus kuat, prakiraan cuaca harus dipantau antisipasi sewaktu-waktu arus berubah ekstrem," kata Memet.

Ia menambahkan hujan deras yang mengguyur wilayah Ciamis menyebabkan luapan sungai dan banjir, longsor di Kecamatan Cigodog, Pamarican, dan longsor batu di jalan kabupaten di Kecamatan Banjarsari.

Bencana itu, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa, namun memutus jembatan, merendam pemukiman rumah warga, dan longsoran menutup akses jalan.

"Tidak ada korban jiwa, jumlah rumah masih didata hanya lebih dari 80 (rumah, red.)," kata Memet.

Baca juga: BPBD Kota Cirebon upayakan sekolah aman dan sadar bencana alam

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022