Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak masyarakat pedesaan untuk bisa memanfaatkan teknologi digital dalam setiap berbisnis agar memiliki penghasilan seperti di kota.
"Hasilnya sekarang ada konsep baru, tinggal di mana saja tapi bisa rezeki kota asal pakai digital," kata Gubernur saat kunjungan kerja ke sejumlah tempat salah satunya Pasar Kawali, Kabupaten Ciamis, Rabu.
Ia menyampaikan Pemerintah Provinsi Jabar saat ini pedesaan di Jabar sudah terus berkembang, terbukti sudah tidak ada lagi status desa tertinggal, justru sudah mulai tumbuh status desa mandiri yang tercatat sebanyak 1.100 desa mandiri.
Menurut dia perkembangan di desa itu, salah satunya karena mulai banyak masyarakat belajar teknologi informasi dan diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari, terutama saat pandemi COVID-19.
"Tuhan memberikan ujian Covid-19, bukan tanpa maksud, salah satu hikmahnya keinginan masyarakat untuk belajar teknologi dan informasi naik secara tiba-tiba," kata Ridwan Kamil yang akrab dipanggil Kang Emil.
Menurut dia, adanya masyarakat yang belajar teknologi itu mendorong majunya ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.
Ia berharap warga di Kabupaten Ciamis bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kegiatan ekonominya, seperti menjual berbagai produk yang ada di Ciamis ke berbagai daerah dalam dan luar negeri secara daring.
"Sekarang orang Ciamis jangan kemana-mana di Ciamis 'wae' (saja), tapi bisnisnya berbasis digital. Barang Ciamis bisa dibeli oleh luar daerah, bahkan luar negeri tanpa orang Ciamisnya pindah dari desa," kata Ridwan Kamil.
Kang Emil dalam kunjungannya ke Pasar Kawali menyampaikan kebutuhan komoditas masyarakat cenderung terkendali, beberapa produk ada yang naik, ada juga turun.
Ia dalam kunjungannya itu mensosialisasikan tentang penggunaan transaksi digital, jadi tidak transaksi tunai.
"Kami juga ingin tingkatkan transaksi digital atau Qris, jadi tidak pakai 'cash' lagi," kata Kang Emil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Hasilnya sekarang ada konsep baru, tinggal di mana saja tapi bisa rezeki kota asal pakai digital," kata Gubernur saat kunjungan kerja ke sejumlah tempat salah satunya Pasar Kawali, Kabupaten Ciamis, Rabu.
Ia menyampaikan Pemerintah Provinsi Jabar saat ini pedesaan di Jabar sudah terus berkembang, terbukti sudah tidak ada lagi status desa tertinggal, justru sudah mulai tumbuh status desa mandiri yang tercatat sebanyak 1.100 desa mandiri.
Menurut dia perkembangan di desa itu, salah satunya karena mulai banyak masyarakat belajar teknologi informasi dan diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari, terutama saat pandemi COVID-19.
"Tuhan memberikan ujian Covid-19, bukan tanpa maksud, salah satu hikmahnya keinginan masyarakat untuk belajar teknologi dan informasi naik secara tiba-tiba," kata Ridwan Kamil yang akrab dipanggil Kang Emil.
Menurut dia, adanya masyarakat yang belajar teknologi itu mendorong majunya ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.
Ia berharap warga di Kabupaten Ciamis bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kegiatan ekonominya, seperti menjual berbagai produk yang ada di Ciamis ke berbagai daerah dalam dan luar negeri secara daring.
"Sekarang orang Ciamis jangan kemana-mana di Ciamis 'wae' (saja), tapi bisnisnya berbasis digital. Barang Ciamis bisa dibeli oleh luar daerah, bahkan luar negeri tanpa orang Ciamisnya pindah dari desa," kata Ridwan Kamil.
Kang Emil dalam kunjungannya ke Pasar Kawali menyampaikan kebutuhan komoditas masyarakat cenderung terkendali, beberapa produk ada yang naik, ada juga turun.
Ia dalam kunjungannya itu mensosialisasikan tentang penggunaan transaksi digital, jadi tidak transaksi tunai.
"Kami juga ingin tingkatkan transaksi digital atau Qris, jadi tidak pakai 'cash' lagi," kata Kang Emil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022