Sebanyak 7.891 warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengikuti acara tari topeng kelana, dan aksi tersebut berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak.

"Yang kami catat adalah jumlah peserta penari, karena rekor itu dicatat atas kategori sesuatu yang pertama," kata Direktur Pelaksana MURI Yusuf Ngadri di Indramayu, Sabtu.

Menurutnya yang banyak dicatat dalam rekor MURI saat ini adalah kegiatan yang bersifat kuantitatif dan superlatif. Seperti halnya yang dilakukan di Kabupaten Indramayu ini, di mana ada sebanyak 7.891 warga yang secara serentak melakukan tari topeng kelana.

Yusuf mengatakan pada awalnya direncanakan 6.001 warga yang akan mengikuti tari topeng kelana, namun antusias warga begitu banyak bahkan tambahan hampir 2.000 orang.

"Targetnya sebanyak 6.001 penari topeng kelana, ternyata pas pelaksanaan totalnya lebih. Pesertanya sungguh luar biasa begitu antusias," ujarnya.
Ia menambahkan topeng kelana ini merupakan karya budaya yang sudah dikenal sejak abad ke 10 dan telah mengalami pasang surut selama berpuluh-puluh tahun.

Namun, lanjut Yusuf, berkat sang maestro Penari Topeng asal Kabupaten Indramayu, yang bernama Mimi Rasinah, akhirnya keberadaan Tari Topeng tersebut dapat bangkit kembali.

Yusuf menambahkan, tari topeng kelana ini merupakan ikonik Kabupaten Indramayu yang tidak ada di daerah lain, di samping ada kesenian lain yang dimiliki Indramayu yaitu kesenian tarling.

Kegiatan pemecahan rekor MURI diikuti pelajar mulai tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK, Karang taruna, dan ASN di lingkungan Pemkab Indramayu, dan ini salah satu rangkaian hari jadi Kabupaten Indramayu ke-495.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 7.891 penari topeng kelana Indramayu pecahkan rekor MURI

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022