Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan promosi batik khas Cianjuran dengan mengikuti peragaan busana (fashion show) di tingkat provinsi, nasional hingga mancanegara dan membangun sentra batik di beberapa kecamatan seperti Cianjur, Cibeber dan Warungondang.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Minggu, mengatakan batik khas Cianjuran sudah dikenal sejak tahun 1920 sebagai pakaian petinggi di lingkungan pemerintah, seiring kemajuan zaman batik khas Cianjuran kembali bangkit dengan berbagai corak dan motif khas Cianjur yang dipakai berbagai kalangan.

"Kalau dulu hanya kalangan terbatas bisa memakai batik, namun saat ini batik sudah merakyat dan merupakan jati diri bangsa Indonesia, termasuk di Cianjur, perkembangan batik terus meningkat dengan banyaknya perajin batik di sejumlah kecamatan," katanya.

Baca juga: Sisihkan gaji, seorang polisi bangun rumah belajar di Cianjur

Batik yang selama ini hanya dipakai untuk acara-acara tertentu saat ini mulai dipakai setiap hari untuk kegiatan resmi pemerintahan hingga kegiatan masyarakat biasa. Tidak hanya kalangan orang tua, anak muda memadukan batik untuk pakaian kekinian diberbagai acara yang digelar secara umum.

Batik Cianjur ungkap Herman, memiliki beragam motif dan corak yang dapat dipadukan dengan model pakaian termasuk pakaian modern dan fashionable, sehingga beberapa waktu lalu, Pemkab Cianjur, menggelar peragaan busana batik khas Cianjuran dengan peserta seluruh kepala dinas.

"Di tingkat lokal upaya yang sudah dilakukan adalah mewajibkan ASN di lingkungan Pemkab Cianjur, untuk menggunakan batik khas Cianjuran pada hari-hari tertentu selain hari Kamis. Batik tersebut dibeli dari perajin yang ada di Cianjur, sehingga pemasaran ditingkat lokal sangat tersedia," katanya.

Untuk lebih mengenalkan batik Cianjur, pihaknya telah mengikuti peragaan busana di berbagai tingkatan mulai dari regional Jawa Barat hingga pusat. Sedangkan untuk mengembangkan batik sebagai penunjang ekonomi, pihaknya menjadikan sejumlah kecamatan sebagai pusat batik Cianjur
Perajin batik Cianjuran, Gina Rohmawati, mengatakan selama ini pemasaran batik yang produksi dengan nama Batik Cipandawa, sudah menembus pasar internasional melalui pejabat dan wakil rakyat di DPR RI yang melakukan kunjungan atau kegiatan kenegaraan.

Baca juga: Spektrum - Nelayan merangkai mimpi kaya dari budidaya lobster

Sedangkan pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan pelatihan untuk masyarakat umum agar perajin dapat terbantu, sehingga melibatkan masyarakat sekitar sebagai pembatik, sedangkan perajin dapat menjadi pemateri bukan sebagai peserta karena perajin sudah terbiasa mendapatkan materi terkait membatik melalui sekolah atau otodidak.

"Bantuan dari pemerintah yang kami harapkan promosi dan pasar, sehingga batik khas Cianjur memiliki nama besar di pasar lokal hingga internasional. Selama ini promosi dari pemerintah masih kurang," katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022