Ketua Umum (Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan memprioritaskan penggunaan apparel atau seragam produksi industri nasional pada semua ajang sepak bola sebagai bentuk tindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri.
"Sesuai perintah Pak Presiden RI Joko Widodo, kita harus mengutamakan produk dalam negeri kita ini. Selain menyerap tenaga kerja dan memperkuat ekonomi nasional, produk dalam negeri ini bisa menambah kebanggaan kita sebagai anak bangsa untuk memajukan bangsa itu sendiri," kata Mochamad Iriawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Dia mengatakan, industri apparel nasional juga akan diproyeksikan mewarnai beberapa gelaran sepak bola yang melibatkan tim nasional Indonesia di dalamnya, baik Piala Asia putra dan putri, Piala Dunia U-20 atau bahkan Piala AFF.
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule ini, produk-produk lokal Indonesia dalam bidang apparel jenis baju ini di antaranya Mills, Adhoc, X-Ten, Juara, DJ Sport, atau Sportama misalnya.
Sedangkan untuk sepatu, Indonesia memiliki produk sepatu sepak bola dari Specs dan Outerseight.
Produk-produk tersebut dipastikan tidak kalah jika dibandingkan dengan produk-produk luar negeri dan kendalanya adalah kurangnya jam terbang promosi.
Sehingga nanti pada kegiatan strategis tersebut para perusahaan apparel pendukung timnas Indonesia ini bisa mengeluarkan produk terbaiknya.
Jika perlu kata Iwan Bule, PSSI akan coba koordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memberikan saran bagi peningkatan kualitas produk-produk ini.
"Saya yakin perusahaan-perusahaan lokal pembuat apparel sudah memiliki tim riset sendiri. Namun jika dibutuhkan maka peran BRIN di sini menjadi penting sebagai institusi pendukung sports science nya," katanya.
Dipastikan dari BRIN ini, lanjut dia, akan ada pakar-pakar riset yang merupakan alumni universitas-universitas terkemuka di Indonesia, seperti ITB, UI, ITS atau untuk swasta ada Trisakti, Maranatha, Telkom University dan lainnya.
"Kita ini banyak memiliki ilmuwan desain produk yang hebat. Nah melalui riset-riset ini diharapkan ada ide-ide baru demi meningkatkan kualitas apparel buatan Indonesia ini. Baik dari bahan, teknologi hingga desain tampilannya," katanya.
Selama ini persepakbolaan kita kata dia, terkadang melupakan hal kecil terkait apparel ini, padahal di negara-negara maju, apparel ini itu adalah bagian dari riset 'sports science' yang mereka lakukan.
"Pemilihan bahan dasar apparel pun sampai diperhitungkan. Misalnya dengan menggunakan baju tim ini jika dipakai berlari, maka dihitung berapa kecepatannya. Lalu riset lagi dengan bahan apa pengguna baju tim bisa dapatkan kecepatan berlari maksimalnya," katanya.
Salah satu pertimbangan lainnya misalnya terkait sirkulasi udara apparel-apparel ini.
Contoh sederhananya misalnya pemain berkeringat tentu keringatnya menempel ke baju dan ini nantinya bisa mengurangi mobilitas pergerakan pemain karena baju jadi agak lengket atau berat.
Termasuk juga dengan sepatu, menurut Iwan, hal ini bahkan pernah diperdebatkan oleh Shin Tae Yong.
STY ini, kata Iwan, pernah memarahi pemain Garuda Muda karena sepatunya kelonggaran.
"Seharusnya hal yang dianggap kecil ini kita perhatikan karena bisa menguntungkan bagi timnas kita," katanya.
Iwan pun memuji salah satu merk lokal kini mengembangkan sepatu sepak bola dari kulit kanguru.
Meskipun harga sepatunya terbilang mahal, namun untuk sepatu dengan teknologi tinggi dan bahan dasar yang berkualitas maka harga mahal itu bisa dimaklumi.
"Pada kegiatan akbar yang akan timnas ikuti di waktu mendatang. Maka kami minta apparel-apparel ini pun bisa keluarkan teknologi terbaiknya dalam membuat produk," kata dia.
"Kalau bisa juga mampu tonjolkan ciri khas produk dari Indonesia. Saya pernah lihat sepatu bola buatan Indonesia ada yang motif batik, ini luar biasa," lanjut Iwan Bule.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PSSI prioritaskan seragam dalam negeri pada setiap ajang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022