ANTARAJAWABARAT.com, 18/10 - Jika terjadi gempa bumi yang diakibatkan oleh pergerakan Sesar Lembang, di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jabar, diprediksi akan mengakibatkan kerugian material bagi Kota Bandung hingga Rp4 triliun lebih.

"Perhitungan kerugian tersebut dihitung dari jumlah bangunan yang roboh atau rusak saja. Dan jumlah kerugian tersebut juga hasil dari penelitian dan skenario gempa dengan 6,5 magnitude," kata Pakar Gempa dari Pusat Penelitian Mitigasi Bencana (PPMB) ITB Irwan Meilano di Bandung, Kamis.

Menurut dia, skenario gempa 6,5 maksimum magnitude hasil periodesasi dari siklus gempa 400 tahunan dan juga hasil riset para pakar gempa diantaranya dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan ITB.

"Dan juga angka kerugian tersebut merupakan hasil klasifikasi berdasarkan kualitas bangunan di Bandung Raya dengan sebaran di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi dan sebagian kecil wilayah Subang," kata dia.

Dikatakannya, kerusakan terbesar selain karena kualitas bangunan yang tidak tahan gempa juga dikarenakan sebagian besar tanah di Bandung memiliki sedimen halus akibatnya rentan ketika terjadi gempa bumi.

"Sedangkan daerah yang terdampak paling kecil akibat gempa bumi adalah daerah yang jauh dengan sumber gempa. Memang secara teoritis semakin jauh tempat dengan sumber gempa dampaknya makin kecil," katanya.

Ia menambahkan, kerugian tersebut akibat pengaruh Sesar Lembang, yakni berupa patahan gempa bumi aktif yang panjangnya antara 20 hingga 25 kilometer dan puncak sesar ini berada di daerah Observatorium Boscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Dijelaskan Irwan, Sesar Lembang diprediksi memberikan kontribusi terbesar terhadap gempa di Bandung dan saat ini terus dipantau para ahli gempa yang sejak 2006 dipasang seismik dan GPS.

"Jadi Sesar Lembang dipastikan aktif berdasarkan pemantauan tersebut. Hasil pantauan, sesar ini bergerak 6 milimeter per tahun. Oleh karena itu, melalui kegiatan sosialisai kepada para guru diharapkan tersampaikan bahaya gempa di Bandung," kata dia usai memberikan Sosialisasi Pengurangan Dampak Bencana Gempa Bumi terhadap Guru Indonesia dan Asia Tenggara di Aula PPPTK IPA, Kota Bandung.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012