Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

"Tidak bosan-bosan dan kembali saya tegaskan, jangan bilang peduli DBD jika belum jadi juru pemantau jentik (jumantik) di rumah sendiri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati di Bekasi, Sabtu.

Tanti memastikan pihaknya akan terus mensosialisasikan pencegahan demam berdarah kepada masyarakat, baik melalui aplikasi percakapan grup seluler fasilitas kesehatan Puskesmas dan rumah sakit hingga pembuatan video imbauan kepala daerah.

Percepatan koordinasi dan pelaporan kasus juga menjadi fokus utama pencegahan penyakit tersebut, selain mengoptimalkan gerak kader jumantik dalam membantu penanggulangan penyakit dimaksud.

"Semua tidak akan berjalan optimal dalam penanggulangan DBD jika warga tidak mau peduli demam berdarah. Mari bersama-sama menjadi jumantik minimal di rumah sendiri serta lingkungan," ucapnya.

Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat kasus demam berdarah selama Januari-Agustus 2022 mencapai 2.035 kasus dan 12 orang meninggal dunia.

Jumlah itu meningkat dibandingkan kasus serupa di tahun 2020 yang mencapai 1.646 kasus dengan angka kematian satu orang, serta 2.004 kasus pada tahun 2021 dan 11 orang meninggal dunia.

 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022