Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing masuk bersih atau net inflow hingga 19 Agustus 2022 sebesar 1,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sehingga menopang penguatan rupiah pada bulan ini.
"Investasi portofolio mencatat net inflow pada Agustus 2022 hingga tanggal 19, setelah sebelumnya mencatat net outflow sebesar 2,1 miliar dolar AS pada Juli 2022," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI Bulan Agustus 2022 di Jakarta, Selasa.
Nilai tukar rupiah pada 22 Agustus 2022 menguat secara rerata sebesar 0,94 persen, meskipun terdepresiasi 0,37 persen dibandingkan dengan akhir Juli 2022.
Ia menyebutkan perkembangan tersebut sejalan dengan kembali masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, terjaganya pasokan valas domestik, serta persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, di tengah tetap tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Terjaganya stabilitas mata uang Garuda di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sebagai hasil dari berbagai kebijakan yang ditempuh bank sentral.
Dengan perkembangan ini, kurs Garuda sampai dengan 22 Agustus 2022 terdepresiasi 4,27 persen dibandingkan dengan level akhir 2021 (year-to-date/ytd).
"Depresiasi ini relatif lebih baik dibandingkan dengan penurunan mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India 6,92 persen (ytd), Malaysia 7,13 persen (ytd), dan Thailand 7,38 persen (ytd)," jelasnya.
Ke depan, Perry menegaskan pihaknya terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing bersih keluar alias net outflow dari pasar keuangan Indonesia sebesar 2,1 miliar dolar AS memasuki triwulan III hingga 29 Juli 2022.
"Aliran modal asing ini keluar sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi," ungkap Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Agung Nugroho dalam seminar virtual bertajuk Mengelola Inflasi dan Mengantisipasi Stagnasi Ekonomi di Jakarta, Kamis.
Namun demikian, pada triwulan II-2022 terdapat aliran modal asing masuk bersih atau net inflow ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp200 juta dolar AS.
Dengan keadaan tersebut, Wahyu memperkirakan neraca transaksi modal dan finansial Indonesia akan tetap terjaga, khususnya didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA).
Selain neraca transaksi modal dan finansial, neraca transaksi berjalan juga diproyeksikan akan tetap terjaga, dengan perkiraan surplus pada triwulan II-2022 yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Peningkatan surplus neraca transaksi berjalan utamanya didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas, yang sejalan dengan masih tingginya harga komoditas. "Total neraca perdagangan kita pada triwulan II-2022 diperkirakan mencapai 15 miliar dolar AS, cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.
Dengan perbaikan transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial, ia memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada keseluruhan tahun 2022 akan tetap terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,3 persen sampai dengan defisit 0,5 persen produk domestik bruto (PDB).
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2022 tercatat sebesar 136,4 miliar dolar AS, yang setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Modal asing masuk 1,6 miliar dolar AS topang penguatan rupiah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Investasi portofolio mencatat net inflow pada Agustus 2022 hingga tanggal 19, setelah sebelumnya mencatat net outflow sebesar 2,1 miliar dolar AS pada Juli 2022," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI Bulan Agustus 2022 di Jakarta, Selasa.
Nilai tukar rupiah pada 22 Agustus 2022 menguat secara rerata sebesar 0,94 persen, meskipun terdepresiasi 0,37 persen dibandingkan dengan akhir Juli 2022.
Ia menyebutkan perkembangan tersebut sejalan dengan kembali masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, terjaganya pasokan valas domestik, serta persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, di tengah tetap tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Terjaganya stabilitas mata uang Garuda di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sebagai hasil dari berbagai kebijakan yang ditempuh bank sentral.
Dengan perkembangan ini, kurs Garuda sampai dengan 22 Agustus 2022 terdepresiasi 4,27 persen dibandingkan dengan level akhir 2021 (year-to-date/ytd).
"Depresiasi ini relatif lebih baik dibandingkan dengan penurunan mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India 6,92 persen (ytd), Malaysia 7,13 persen (ytd), dan Thailand 7,38 persen (ytd)," jelasnya.
Ke depan, Perry menegaskan pihaknya terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing bersih keluar alias net outflow dari pasar keuangan Indonesia sebesar 2,1 miliar dolar AS memasuki triwulan III hingga 29 Juli 2022.
"Aliran modal asing ini keluar sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi," ungkap Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Agung Nugroho dalam seminar virtual bertajuk Mengelola Inflasi dan Mengantisipasi Stagnasi Ekonomi di Jakarta, Kamis.
Namun demikian, pada triwulan II-2022 terdapat aliran modal asing masuk bersih atau net inflow ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp200 juta dolar AS.
Dengan keadaan tersebut, Wahyu memperkirakan neraca transaksi modal dan finansial Indonesia akan tetap terjaga, khususnya didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA).
Selain neraca transaksi modal dan finansial, neraca transaksi berjalan juga diproyeksikan akan tetap terjaga, dengan perkiraan surplus pada triwulan II-2022 yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Peningkatan surplus neraca transaksi berjalan utamanya didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas, yang sejalan dengan masih tingginya harga komoditas. "Total neraca perdagangan kita pada triwulan II-2022 diperkirakan mencapai 15 miliar dolar AS, cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya.
Dengan perbaikan transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial, ia memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada keseluruhan tahun 2022 akan tetap terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,3 persen sampai dengan defisit 0,5 persen produk domestik bruto (PDB).
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2022 tercatat sebesar 136,4 miliar dolar AS, yang setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Modal asing masuk 1,6 miliar dolar AS topang penguatan rupiah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022