Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Provinsi Jawa Barat (Jabar) memfasilitasi ekspor 57 ton porang dari petani Kabupaten Bandung ke China senilai Rp1,8 miliar ini dilakukan PT Sanindo Berkah yang beralamat di Kawasan Katapang, Kabupaten Bandung.
 
Ketua Umum Kadin Indonesia Provinsi Jabar, Tubagus Raditya, Senin, di Bandung, mengatakan, ekspor porang asal Kabupaten Bandung ini membuktikan adanya potensi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
 
"Dan yang paling penting membuka pemahaman soal potensi budidaya porang bagi para petani," kata dia

Baca juga: BNI, APKASI, dan Kadin percepat implementasi kota pintar dan digitalisasi
 
Tubagus Raditya mengatakan Kadin Indonesia Provinsi Jawa Barat akan membantu petani dalam memanfaatkan fasilitasi dari pemerintah seperti penyediaan lahan, pendampingan, serta fasilitas program pinjaman modal tanpa bunga.
 
"Termasuk petani dapat bersinergi bersama kemitraan industri, sehingga saling dukung dalam pusaran bisnis yang saling menguntungkan," kata Didit, sapaan Tubagus Raditya.
 
Dia menuturkan Kadin Jawa Barat juga akan membantu mempercepat proses negosiasi perjanjian dengan negara-negara yang berpotensi menjadi pasar produk ekspor petani.
 
“Kami berharap, agenda pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tetapi menjadi momentum berkelanjutan. Sesuai harapan Pak Bupati, maka nilai ekspor juga semakin meningkat,” kata Raditya.

Wakil Ketua Umum Perdagangan Kadin Indonesia Provinsi Jawa Barat, Indriyani menambahkan komoditas ekspor senilai Rp1,8 miliar ini menjadi porang perdana setelah sempat terhambat sejak Juni 2020 lalu.
 
Namun berkat komunikasi intensif dengan pengusaha China, ekspor berhasil diwujudkan setelah melalui pemeriksaan kualitas, mulai kesehatan dan keamanan.
 
"Semoga makin banyak pelaku usaha porang yang dapat melakukan ekspor ke sejumlah negara, mengingat pasarnya masih terbuka lebar," kata Indriyani.

Baca juga: BNI Xpora dukung UMKM Jatim untuk ekspor porang ke pasar Asia dan Eropa
 
Indri menuturkan, China telah membuka kembali kran ekspor komoditas porang
 
Sebelumnya ekspor serpih porang kering pernah mendapatkan penolakan dari China per 1 Juni 2020 lalu.
 
Namun setelah menyepakati protokol baru, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Petanian dan Pemerintah China melalui The General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC) telah menyepakati protokol tentang persyaratan inspeksi dan karantina untuk ekspor serpih porang kering dari Indonesia pada 28 November 2021 lalu.
 
PT Sanindo Porang Berkah menjadi salah satu eksportir serpih porang kering yang mendapat registrasi dari China karena sudah memenuhi semua persyaratan administratif dan teknis yang dipersyaratkan.

Persyaratan yang dimaksud diantaranya kebun yang sudah diregistrasi oleh dinas terkait, registrasi rumah kemas (packing house) oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) dan registrasi instalasi karantina tumbuhan (IKT) oleh Badan Karantina Pertanian dan persyaratan teknis lainnya sebagaimana diatur dalam protokol persyaratan ekspor ke China.
 
Porang merupakan salah satu komoditas yang biasa digunakan untuk bahan makanan, kesehatan, obat-obatan atau farmasi dan tanaman jenis umbi-umbian ini juga dipakai dalam produk kecantikan.

Baca juga: Bandara Kertajati siap fasilitasi pengiriman komoditas Porang
 
Pelepasan ekspor porang tersebut dilakukan Bupati Bandung, Dadang Supriatna di Selasar Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung.
 
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, permintaan porang tidak hanya diminta oleh pengusaha di China.
 
Tetapi negara lain seperti Jepang pun banyak yang membutuhkan umbi-umbian yang banyak bertebaran di Indonesia, khususnya Kabupaten Bandung.
 
"Diharapkan ekspor ini membuka kesempatan bagi para petani porang lainnya yang berada di Kabupaten Bandung," kata dia.
Pemkab Bandung akan menyiapkan sejumlah kemudahan bagi petani porang, seperti penyediaan lahan hingga pinjaman modal.
 
"Ekspor porang ini menjadi momentum yang berkelanjutan. Semoga nilai ekspornya pun terus meningkat. Pemkab Bandung akan memberi perhatian lebih dengan memberikan hibah kepada para petani agar bisa meningkatkan hasil produksinya," ujarnya.
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022