Presiden Joko Widodo mengatakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah menjadi momen bagi umat muslim untuk menebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya kepada sesama umat manusia.

"Alhamdulilah pada pagi hari ini, kita baru saja menunaikan ibadah salat Ied di Hari Raya 1443 Hijriah di tahun 2022. Hari Raya Idul Adha kita maknai sebagai sebuah ketauhidan, sebuah aktivitas yang menebarkan kebaikan yang sebanyak-banyaknya untuk sesama," kata Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu.

Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana menjalankan ibadah Salat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu.

Salat Idul Adha dimulai pukul 07.00 WIB dengan dipimpin oleh Salim Ghazali sebagai imam dan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat Mohammad Nuh sebagai khatib yang membawakan khotbah dengan tema "Semangat Gotong Royong Perkuat Sendi Kebinekaan".

"Menebarkan rasa bahagia yang sebanyak-banyaknya pada kanan kiri kita. Bukan hanya berkurban dalam menyembelih hewan kurban tetapi memaknai yang tadi saya sampaikan, adalah hal lebih penting untuk bisa kita lakukan," lanjut Jokowi.

Presiden juga mendoakan jamaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah di Tanah Suci, termasuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Estu Handayani. Ma'ruf dan Wury menunaikan ibadah haji tahun ini karena mendapatkan undangan khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

"Tadi kami berdoa bersama agar saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji supaya diberikan keselamatan, supaya diberikan kesehatan, kesabaran dan nanti kembali ke Tanah Air dalam keadaan selamat dan membawa haji yang mabrur," tambah Jokowi.
Sementara itu, Mohammad Nuh dalam khotbah menyebutkan usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72,14 tahun; sehingga bagi mereka yang berusia 60-an tahun masih memiliki harapan hidup 15 persen karena 85 persennya sudah terpakai.

"Mumpung masih ada harapan hidup, saat yang tepat untuk melakukan evaluasi, menimbang-nimbang antara nikmat Allah Swt yang sudah diberikan kepada kita dengan prestasi yang telah kita capai baik sebagai Abdulloh (penghambaan kepada Allah) maupun sebagai khalifatullah (untuk memakmurkan alam semesta). Kesimpulannya, pasti kita mengalami defisit kebaikan," kata Nuh.

Artinya, modal yang telah diberikan Allah Swt kepada manusia tidak bisa dihitung besarnya. Namun, hasilnya sangat bisa dihitung bahkan sering kali modal tersebut dikorupsi dengan menyalahgunakan nikmat tersebut.

Dia menambahkan sikap abai terhadap masalah sosial tersebut seperti tidak peduli terhadap nasib anak yatim dan keengganan menyelesaikan persoalan sosial mendasar.

"Dalam keadaan defisit, tidak ada cara yang paling mulia, kecuali pertama, memohon ampun dan welas asih kepada pemberi modal yaitu Allah Swt sebagaimana doa yang dianjurkan setelah salat tahajud; dan kedua memanfaatkan kesempatan yang tersisa untuk terus menyiapkan bekal terbaik, amal saleh, tidak menyekutukan Allah Swt dengan lainnya dan amalan yang memiliki nilai berkelanjutan dan laku di tempat tujuan (barzach)," ujarnya.

Turut hadir shalat Id di Masjid Istiqlal antara lain Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan pejabat lainnya.

Kurban di Masjid Istiqlal

Wakil Ketua Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Jakarta, Abu Hurairah mengatakan pengumpulan hewan kurban berupa sapi dan kambing pada Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi seluruhnya sebanyak 48 ekor.

"Perolehan hewan kurban di Masjid Istiqlal, sapi sebanyak 32 ekor dan kambing 16 ekor," ujar Abu Hurairah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu.

Di antara puluhan sapi itu, salah satunya merupakan sumbangan dari Presiden Joko Widodo. Disebut-sebut, sapi tersebut memiliki bobot lebih dari satu ton.

Pengurus Masjid Istiqlal sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya menerima titipan baik berupa hewan kurban langsung ataupun dalam bentuk uang. Sebagian dari hewan kurban itu akan didistribusikan ke masjid/yayasan yang telah terdata sebelumnya demi pertanggungjawaban.

Sementara sebagian lainnya, akan disembelih oleh pengurus Masjid Istiqlal. Selepas pelaksanaan Shalat Idul Adha, kata Abu, pengurus tidak akan langsung melakukan penyembelihan.

"Kami menyembelih hewan kurban pada Senin," kata dia.

Hewan kurban yang akan didistribusikan maupun disembelih itu telah terseleksi dan memiliki sertifikat bebas dari segala penyakit, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan bahwa tak akan ada pembagian daging kurban secara langsung di Masjid Istiqlal. Daging akan langsung dibagikan ke RT/RW yang telah terdata.

"Jangan sampai nanti ada masjid fiktif. Harta ibadah tidak boleh dimanipulasi, tidak boleh dikorupsi," kata dia.

Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Istiqlal dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Pimpinan dan Pejabat Kementerian dan Lembaga Negara, serta Duta Besar negara-negara sahabat.

Shalat yang dimulai pukul 07.00 WIB ini dapat diikuti masyarakat Ibu kota dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Wakil Ketua Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Jakarta, Abu Hurairah mengatakan pengumpulan hewan kurban berupa sapi dan kambing pada Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi seluruhnya sebanyak 48 ekor.

"Perolehan hewan kurban di Masjid Istiqlal, sapi sebanyak 32 ekor dan kambing 16 ekor," ujar Abu Hurairah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu.

Di antara puluhan sapi itu, salah satunya merupakan sumbangan dari Presiden Joko Widodo. Disebut-sebut, sapi tersebut memiliki bobot lebih dari satu ton.

Pengurus Masjid Istiqlal sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya menerima titipan baik berupa hewan kurban langsung ataupun dalam bentuk uang. Sebagian dari hewan kurban itu akan didistribusikan ke masjid/yayasan yang telah terdata sebelumnya demi pertanggungjawaban.



Sementara sebagian lainnya, akan disembelih oleh pengurus Masjid Istiqlal. Selepas pelaksanaan Shalat Idul Adha, kata Abu, pengurus tidak akan langsung melakukan penyembelihan.

"Kami menyembelih hewan kurban pada Senin," kata dia.

Hewan kurban yang akan didistribusikan maupun disembelih itu telah terseleksi dan memiliki sertifikat bebas dari segala penyakit, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan bahwa tak akan ada pembagian daging kurban secara langsung di Masjid Istiqlal. Daging akan langsung dibagikan ke RT/RW yang telah terdata.

"Jangan sampai nanti ada masjid fiktif. Harta ibadah tidak boleh dimanipulasi, tidak boleh dikorupsi," kata dia.



Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Istiqlal dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Pimpinan dan Pejabat Kementerian dan Lembaga Negara, serta Duta Besar negara-negara sahabat.

Shalat yang dimulai pukul 07.00 WIB ini dapat diikuti masyarakat Ibu kota dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

"Pelaksanaan Shalat Idul Adha tahun ini bisa diikuti oleh jamaah secara umum dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku," ujar Nasaruddin.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi: Idul Adha menebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022