Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menebar 100 ribu bibit ikan di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Kamis, untuk merayakan hari ulang tahunnya ke-56.
Kedatangan Hasto disambut oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Dr. TB. Haeru Rahayu, dan Dirut Perum Jasa Tirta II Imam Santosa serta sejumlah pengelola Waduk Jatiluhur. Hasto ikut ditemani Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
"Saya jarang sekali merayakan ulang tahun. Juga jarang ada perayaan potong tumpeng dan tiup lilin. Saya meneladani Bung Karno dan Ibu Megawati Soekarnoputri yang membangun rasa cinta tanah air dengan merawat pertiwi, memperindah kehidupan semesta, dan membumikan 'sesanti memayu hayuning bawana', dan falsafah 'trihita karana'. Karena itulah merawat pertiwi yang menjadi bagian upaya Ibu Mega dan PDI Perjuangan kami jadikan sebagai kultur organisasi," ujar Hasto.
Adapun benih ikan ini merupakan bantuan dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
"Saya hanya bertugas menebarkannya dan sekaligus mendukung program pemerintah di dalam mewujudkan sumber-sumber pangan untuk rakyat," kata Hasto sambil tersenyum di sela-sela penaburan bibit ikan di Waduk Jatiluhur.
"Ini wujud doa dan syukur saya atas berkah kehidupan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga ikan-ikan ini menebar dan hidup di waduk ini dan bisa menghidupi lingkungan ini," katanya lagi, dikutip dalam siaran persnya.
Selain menebar bibit ikan, Hasto menyempatkan diri meninjau "historical wall" dan prasasti terkait Waduk Jatiluhur yang merupakan waduk terluas di kawasan Asia Tenggara.
Luas wilayah waduk ini mencapai 8.300 hektare, serta mencakup wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, dan Bandung. Bendungan ini dibangun sejak tahun 1957, dengan tujuan utama sebagai sumber mata air yang dapat mengairi irigasi sawah seluas 242.000 hektare.
Hasto mengatakan dalam tiga tahun terakhir ini PDIP merayakan ulang tahun dengan membersihkan sungai, dan menanam pohon. Hal itupun menginsipirasi Hasto untuk tidak merayakan hari lahirnya dengan cara lain. Tahun ini, Hasto menebar benih ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kedatangan Hasto disambut oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Dr. TB. Haeru Rahayu, dan Dirut Perum Jasa Tirta II Imam Santosa serta sejumlah pengelola Waduk Jatiluhur. Hasto ikut ditemani Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
"Saya jarang sekali merayakan ulang tahun. Juga jarang ada perayaan potong tumpeng dan tiup lilin. Saya meneladani Bung Karno dan Ibu Megawati Soekarnoputri yang membangun rasa cinta tanah air dengan merawat pertiwi, memperindah kehidupan semesta, dan membumikan 'sesanti memayu hayuning bawana', dan falsafah 'trihita karana'. Karena itulah merawat pertiwi yang menjadi bagian upaya Ibu Mega dan PDI Perjuangan kami jadikan sebagai kultur organisasi," ujar Hasto.
Adapun benih ikan ini merupakan bantuan dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.
"Saya hanya bertugas menebarkannya dan sekaligus mendukung program pemerintah di dalam mewujudkan sumber-sumber pangan untuk rakyat," kata Hasto sambil tersenyum di sela-sela penaburan bibit ikan di Waduk Jatiluhur.
"Ini wujud doa dan syukur saya atas berkah kehidupan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga ikan-ikan ini menebar dan hidup di waduk ini dan bisa menghidupi lingkungan ini," katanya lagi, dikutip dalam siaran persnya.
Selain menebar bibit ikan, Hasto menyempatkan diri meninjau "historical wall" dan prasasti terkait Waduk Jatiluhur yang merupakan waduk terluas di kawasan Asia Tenggara.
Luas wilayah waduk ini mencapai 8.300 hektare, serta mencakup wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, dan Bandung. Bendungan ini dibangun sejak tahun 1957, dengan tujuan utama sebagai sumber mata air yang dapat mengairi irigasi sawah seluas 242.000 hektare.
Hasto mengatakan dalam tiga tahun terakhir ini PDIP merayakan ulang tahun dengan membersihkan sungai, dan menanam pohon. Hal itupun menginsipirasi Hasto untuk tidak merayakan hari lahirnya dengan cara lain. Tahun ini, Hasto menebar benih ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022