Pedagang hewan kurban di Kota Cirebon, Jawa Barat, menyampaikan penjualan hewan kurban masih rendah menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah/2022 dibandingkan tahun sebelumnya dampak larangan mendatangkan hewan kurban dari luar daerah karena adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kalau sekarang kami baru bisa menjual sekitar 20 ekor sapi, berbeda pada tahun sebelumnya yang bisa mencapai 30 ekor," kata Marno pedagang hewan kurban di Kota Cirebon, Selasa.
Baca juga: Pariwisata berbasis HAM di Jabar dicanangkan Kemenkumham
Menurut dia, wabah PMK memang sangat berpengaruh bagi para pedagang hewan kurban, karena para pembeli juga merasa khawatir.
Ia mengatakan, bila dibandingkan pada tahun lalu, meskipun masuk pada masa pandemi COVID-19 yang tinggi, penjualan hewan kurban justru cukup banyak.
Bahkan, lanjut Marno, pihaknya bisa menjual sapi sebanyak 30 ekor lebih, dan tahun ini, selain karena kekhawatiran masyarakat terhadap PMK, distribusi hewan kurban juga terhambat.
"Kami biasa mendatangkan dari luar daerah, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi sekarang hanya mengandalkan yang dari dalam kota," ujarnya.
Sementara pedagang hewan kurban lainnya Dadang, mengaku hal yang senada, karena sampai saat ini baru lima ekor dombanya terjual.
Padahal, kata Dadang, pihaknya sudah membuka lapak sejak beberapa hari yang lalu. Ia berharap menjelang Idul Adha nanti dagangannya laris terjual.
"Sekarang saya baru mengeluarkan lima domba, harapannya bisa terus laku," katanya.
Baca juga: DS hadir ke Kejati Jabar untuk pelimpahan perkara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kalau sekarang kami baru bisa menjual sekitar 20 ekor sapi, berbeda pada tahun sebelumnya yang bisa mencapai 30 ekor," kata Marno pedagang hewan kurban di Kota Cirebon, Selasa.
Baca juga: Pariwisata berbasis HAM di Jabar dicanangkan Kemenkumham
Menurut dia, wabah PMK memang sangat berpengaruh bagi para pedagang hewan kurban, karena para pembeli juga merasa khawatir.
Ia mengatakan, bila dibandingkan pada tahun lalu, meskipun masuk pada masa pandemi COVID-19 yang tinggi, penjualan hewan kurban justru cukup banyak.
Bahkan, lanjut Marno, pihaknya bisa menjual sapi sebanyak 30 ekor lebih, dan tahun ini, selain karena kekhawatiran masyarakat terhadap PMK, distribusi hewan kurban juga terhambat.
"Kami biasa mendatangkan dari luar daerah, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi sekarang hanya mengandalkan yang dari dalam kota," ujarnya.
Sementara pedagang hewan kurban lainnya Dadang, mengaku hal yang senada, karena sampai saat ini baru lima ekor dombanya terjual.
Padahal, kata Dadang, pihaknya sudah membuka lapak sejak beberapa hari yang lalu. Ia berharap menjelang Idul Adha nanti dagangannya laris terjual.
"Sekarang saya baru mengeluarkan lima domba, harapannya bisa terus laku," katanya.
Baca juga: DS hadir ke Kejati Jabar untuk pelimpahan perkara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022