Perusahaan agritech CROWDE memperbarui kerja samanya dengan Bank BJB untuk memperluas program channeling terkait penyaluran dana kepada para petani di daerah.
CROWDE bekerja sama dengan Bank BJB sejak tahun 2019 sebagai partner offtaker, kemudian pada tahun 2021 berubah menjadi KUR Linkage. Sekarang kerja sama diperbarui menjadi program channeling yang bertujuan sebagai wadah penyaluran dana untuk para petani di daerah, khususnya di Jawa Barat.
"Buat CROWDE bahwa kita punya prinsip sama petani adalah bukan berlari bersama, tapi bagaimana caranya kita menuntun. Karena buat banyak orang mungkin kita punya jangkauan seluruh Indonesia," kata CEO dan Founder CROWDE Yohanes Sugihtononugroho dalam pernyataan pers, Kamis.
Selama hampir 3 tahun bekerja sama, Bank BJB sudah menyalurkan dana kepada para petani dengan bantuan BUMDes setempat. Pertanian dengan proses panjangnya tentu membutuhkan saluran dana dan pendampingan permodalan yang tertata dan sesuai dengan tujuan.
Oleh sebab itu, dengan adanya kerja sama dengan Bank BJB, CROWDE bisa lebih maksimal dalam menyalurkan pendanaan kepada para petani daerah yang membutuhkan, tentunya yang sesuai dengan kriteria, katanya.
Pembaruan kerja sama ini juga merupakan langkah konkret CROWDE untuk memperbaiki kesejahteraan petani di daerah, khususnya Jawa Barat. Sebab, proses panjang dalam pertanian harus terus dikawal untuk menghasilkan komoditas yang bisa dipasarkan secara optimal.
Menurut Yohanes, dengan kerja sama dan program channeling yang baru ini, kita semua dapat berkontribusi untuk industri pertanian yang lebih baik, serta meningkatkan taraf hidup para petani agar bisa memaksimalkan hasil tani di lahan yang mereka garap.
Gandeng BUMDes
Sebelumnya Startup agri-teknologi Crowde bekerja sama dengan BUMDes dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat untuk membantu petani berproduksi dan membuka akses pasar mereka.
Crowde akan memberikan pendampingan budidaya melibatkan para ahli, sarana produksi pertanian melalui mitra toko tani, serta membuka akses pasar yang didukung oleh 158 mitra off-taker Crowde yang akan menyalurkan hasil panen ke kanal retail modern dan juga industri pengolahan.
Selain itu, Crowde akan menyediakan akses permodalan yang dibutuhkan petani untuk memulai usahanya, kata Crowde dalam siaran pers, dikutip Selasa.
Kadin Jabar sangat mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang inklusif, agar keberlanjutan usaha pertanian dan kesejahteraan para petani Indonesia dapat terjaga. Ekosistem ini perlu menghubungkan sektor pertanian dari hulu ke hilir demi terciptanya daya saing, produktivitas usaha, dan kesejahteraan yang lebih baik.
"Saat ini, kami terus beroperasi untuk melakukan sosialisasi yang luas kepada para petani, terutama untuk mengenalkan Crowde dan potensi kerjasama agar bisa mengembangkan ekonomi pertanian di pedesaan," kata CEO dan Co-founder Crowde Yohanes Sugihtononugroho. Crowde, katanya, juga menampung aspirasi dari masing-masing BUMDes serta permasalahan yang biasanya mereka hadapi, agar bisa menyediakan jalan keluar bersama.
Sebagai perusahaan agri-teknologi yang bertujuan untuk memberdayakan petani melalui penyediaan ekosistem pertanian modern dari hulu ke hilir, Crowde telah menyalurkan pendanaan untuk 37.000 petani selama tahun 2021.
Bantuan pendanaan ini turun dalam bentuk sarana produksi pertanian. Tidak hanya fokus pada permodalan, Crowde juga memberi pendampingan serta akses teknologi bagi petani untuk mengembangkan usaha dan mencapai kesejahteraan.
Crowde hadir karena adanya kekhawatiran terhadap inefisiensi produksi, krisis regenerasi, serta kesulitan modal yang kerap dialami petani. Padahal, sektor ini masih berperan vital untuk menunjang perekonomian negara dan terutama masyarakat pedesaan--di mana sekitar 100 juta jiwa atau hampir separuh masyarakat Indonesia menggantungkan mata pencaharian di sektor agraris.
Walaupun berperan penting pada perekonomian negara, faktanya kesejahteraan para petani masih kurang optimal. Dari total 17 sektor industri di Indonesia, pertanian masih berada di peringkat kedua terbawah untuk rata-rata pendapatan per bulan, yakni hanya berkisar Rp1.907.188, berdasarkan data BPS per Agustus 2020.
"Dengan pilot project yang sedang dijalankan bersama BUMDes Jawa Barat, kami berharap ini bisa membuka pintu kolaborasi dengan puluhan BUMDes lainnya yang ada di Indonesia, terutama supaya ekosistem pertanian di desa bisa berjalan lebih efisien dan profitable," kata Yohanes menambahkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: CROWDE perbarui kerja sama dengan Bank BJB bantu petani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
CROWDE bekerja sama dengan Bank BJB sejak tahun 2019 sebagai partner offtaker, kemudian pada tahun 2021 berubah menjadi KUR Linkage. Sekarang kerja sama diperbarui menjadi program channeling yang bertujuan sebagai wadah penyaluran dana untuk para petani di daerah, khususnya di Jawa Barat.
"Buat CROWDE bahwa kita punya prinsip sama petani adalah bukan berlari bersama, tapi bagaimana caranya kita menuntun. Karena buat banyak orang mungkin kita punya jangkauan seluruh Indonesia," kata CEO dan Founder CROWDE Yohanes Sugihtononugroho dalam pernyataan pers, Kamis.
Selama hampir 3 tahun bekerja sama, Bank BJB sudah menyalurkan dana kepada para petani dengan bantuan BUMDes setempat. Pertanian dengan proses panjangnya tentu membutuhkan saluran dana dan pendampingan permodalan yang tertata dan sesuai dengan tujuan.
Oleh sebab itu, dengan adanya kerja sama dengan Bank BJB, CROWDE bisa lebih maksimal dalam menyalurkan pendanaan kepada para petani daerah yang membutuhkan, tentunya yang sesuai dengan kriteria, katanya.
Pembaruan kerja sama ini juga merupakan langkah konkret CROWDE untuk memperbaiki kesejahteraan petani di daerah, khususnya Jawa Barat. Sebab, proses panjang dalam pertanian harus terus dikawal untuk menghasilkan komoditas yang bisa dipasarkan secara optimal.
Menurut Yohanes, dengan kerja sama dan program channeling yang baru ini, kita semua dapat berkontribusi untuk industri pertanian yang lebih baik, serta meningkatkan taraf hidup para petani agar bisa memaksimalkan hasil tani di lahan yang mereka garap.
Gandeng BUMDes
Sebelumnya Startup agri-teknologi Crowde bekerja sama dengan BUMDes dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat untuk membantu petani berproduksi dan membuka akses pasar mereka.
Crowde akan memberikan pendampingan budidaya melibatkan para ahli, sarana produksi pertanian melalui mitra toko tani, serta membuka akses pasar yang didukung oleh 158 mitra off-taker Crowde yang akan menyalurkan hasil panen ke kanal retail modern dan juga industri pengolahan.
Selain itu, Crowde akan menyediakan akses permodalan yang dibutuhkan petani untuk memulai usahanya, kata Crowde dalam siaran pers, dikutip Selasa.
Kadin Jabar sangat mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang inklusif, agar keberlanjutan usaha pertanian dan kesejahteraan para petani Indonesia dapat terjaga. Ekosistem ini perlu menghubungkan sektor pertanian dari hulu ke hilir demi terciptanya daya saing, produktivitas usaha, dan kesejahteraan yang lebih baik.
"Saat ini, kami terus beroperasi untuk melakukan sosialisasi yang luas kepada para petani, terutama untuk mengenalkan Crowde dan potensi kerjasama agar bisa mengembangkan ekonomi pertanian di pedesaan," kata CEO dan Co-founder Crowde Yohanes Sugihtononugroho. Crowde, katanya, juga menampung aspirasi dari masing-masing BUMDes serta permasalahan yang biasanya mereka hadapi, agar bisa menyediakan jalan keluar bersama.
Sebagai perusahaan agri-teknologi yang bertujuan untuk memberdayakan petani melalui penyediaan ekosistem pertanian modern dari hulu ke hilir, Crowde telah menyalurkan pendanaan untuk 37.000 petani selama tahun 2021.
Bantuan pendanaan ini turun dalam bentuk sarana produksi pertanian. Tidak hanya fokus pada permodalan, Crowde juga memberi pendampingan serta akses teknologi bagi petani untuk mengembangkan usaha dan mencapai kesejahteraan.
Crowde hadir karena adanya kekhawatiran terhadap inefisiensi produksi, krisis regenerasi, serta kesulitan modal yang kerap dialami petani. Padahal, sektor ini masih berperan vital untuk menunjang perekonomian negara dan terutama masyarakat pedesaan--di mana sekitar 100 juta jiwa atau hampir separuh masyarakat Indonesia menggantungkan mata pencaharian di sektor agraris.
Walaupun berperan penting pada perekonomian negara, faktanya kesejahteraan para petani masih kurang optimal. Dari total 17 sektor industri di Indonesia, pertanian masih berada di peringkat kedua terbawah untuk rata-rata pendapatan per bulan, yakni hanya berkisar Rp1.907.188, berdasarkan data BPS per Agustus 2020.
"Dengan pilot project yang sedang dijalankan bersama BUMDes Jawa Barat, kami berharap ini bisa membuka pintu kolaborasi dengan puluhan BUMDes lainnya yang ada di Indonesia, terutama supaya ekosistem pertanian di desa bisa berjalan lebih efisien dan profitable," kata Yohanes menambahkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: CROWDE perbarui kerja sama dengan Bank BJB bantu petani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022