Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya, khususnya Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), secepatnya menurunkan harga minyak goreng curah di seluruh provinsi menjadi Rp14 ribu per liter.
“Tadi menanyakan ke Pak Menko Maritim dan Investasi serta Mendag yang baru, (keduanya) masih minta waktu 2 minggu sampai 1 bulan. Saya kira secepatnya, agar harga terjangkau oleh masyarakat,” kata Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Sejak akhir Mei 2022, Luhut ditugaskan Presiden Jokowi untuk mengatasi sengkarut kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga bahan pokok tersebut. Sementara, Zulhas selaku Menteri Perdagangan (Mendag), menjadi menteri penanggung jawab perkembangan harga barang dan jasa.
Presiden meminta, agar harga minyak goreng curah merata sebesar Rp14 ribu di seluruh provinsi di Indonesia. Ia telah melakukan inspeksi ke pasar di Jawa Barat dan Banten serta menemukan harga minyak goreng curah sudah sesuai ketentuan pemerintah pada harga Rp14 ribu per liter.
"Saya senang kemarin datang ke beberapa pasar di Jawa Barat dan kemarin cek lagi di Banten, harga minyak goreng curah sudah di Rp14 ribu. Tapi apakah hanya di dua provinsi,? Kita harapkan di semua provinsi berada di angka itu,” kara Presiden.
Presiden menegaskan saat ini kebijakan yang menjadi prioritas adalah menjaga harga barang agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Kebijakan ini diambil untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat di tengah tekanan rantai pasok produk pangan dan energi di pasar global.
Sementara itu, Mendag Zulhas, sebelum Sidang Kabinet Paripurna, Senin, mengatakan dirinya sudah menemukan benang merah persoalan minyak goreng.
"Minyak curah ini, saya sudah tahu benang merahnya, ya. Ada tiga jalur distribusi, ada 10 ribuan titik, sekarang lagi saya suruh install di 10 ribu titik lebih itu orang bisa membeli dengan harga Rp14.000," katanya.
Zulhas mengatakan akan memastikan suplai terjaga di 10 ribu titik distribusi tersebut. Ia meyakini bahwa solusi tersebut dapat mengurai persoalan jalur distribusi minyak goreng curah.
Langkah kedua yang disiapkan Mendag adalah dengan mengembangkan kemasan sederhana untuk minyak goreng curah, agar memudahkan proses distribusi, terutama dalam menjangkau kawasan pelosok Indonesia.
"Misalnya, jauh-jauh bagaimana bawa galon kalau jauh. Misalnya, di Maluku kan, ya, sehingga kemasan itu nanti bisa diterima di mana jalur distribusinya akan lebih mudah," katanya.
Tindak tegas
Sikap tegas itu, menurut Listyo, merupakan bagian dari upaya Polri membantu pemerintah menjaga ketersediaan minyak goreng di pasar dan mengawasi harganya tetap stabil.
“Beberapa (distributor/penjual) sudah kami peringatkan, (ada pelaku usaha yang) 'repacking' (mengemas kembali minyak dalam kemasan baru di luar peruntukannya, red.), jika itu terus dilanjutkan kami akan proses tegas,” kata Kapolri menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Badung, Bali, Jumat.
“Repacking” minyak goreng curah yang dilakukan beberapa oknum pengusaha merupakan perbuatan yang menyimpang dari aturan karena umumnya mereka menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
“Saya minta semuanya mematuhi apa yang menjadi komitmen kita bersama karena ini yang penting minyak goreng curah, khususnya yang ada di pasar agar masyarakat tidak lagi kesulitan,” kata Listyo usai menghadiri Business Matching Produsen CPO dan Pengusaha Minyak Goreng Curah.
Kapolri pada sesi yang sama menyampaikan pihaknya saat ini mengawasi ketersediaan minyak goreng di kurang lebih 17.000 pasar tradisional.
“Sampai hari ini, kurang lebih 10.000 pasar secara rutin minyak goreng curah telah tersedia. Ada yang setiap hari barang sudah dikirim, ada yang seminggu tiga kali. Ada yang seminggu dua kali, dan kurang lebih 7.000 (pasar) seminggu sekali,” kata Listyo Sigit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022