Tim SAR gabungan masih mencari seorang nelayan yang hilang setelah perahunya terbalik diterjang ombak di perairan Pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan membagi kelompok untuk memudahkan pencarian di daratan dan ke tengah lautan, Kamis.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengatakan lada hari ketiga pencarian tim gabungan belum berhasil menemukan korban Agus Bako (52) warga Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.
Baca juga: Daerah kumuh Kampung Cireundeu di Garut mulai dibenahi
"Hasil pencarian hari ketiga terhadap seorang nelayan yang hilang di perairan Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, masih nihil," kata Deden.
Ia menuturkan Kantor SAR Bandung telah menerjunkan satu tim, dibantu dari tim gabungan lainnya untuk mencari seorang nelayan yang hilang di wilayah perairan Garut, Selasa (24/5) dini hari.
Tim gabungan, kata dia, melakukan pencarian dengan menyusuri pantai dan ke tengah lautan menggunakan kapal, namun hasilnya belum menemukan korban.
Ia menyampaikan tim gabungan melaksanakan pencarian sesuai dengan rencana operasi pencarian yaitu menyusuri Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet sejauh 5 km, dan mengitari perairan Sayang Heulang dan Cikelet.
"Tim SAR gabungan hari ini telah melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran di berbagai titik dan membagi tim," katanya.
Sebelumnya kapal nelayan Abah Jaya pergi melaut pada Senin (23/5) sore dengan nakhoda Ade Jamidin (52), dan dua anak buah kapal yakni Nanan (24) warga Kecamatan Pameungpeuk, dan Agus Bako (52) warga Kecamatan Cikelet, Garut.
Mereka pergi melaut untuk menangkap ikan menggunakan jaring, namun tanpa diduga datang ombak besar lalu menghantamnya sehingga kapal yang dinaiki mereka terbalik menyebabkan nakhoda meninggal dunia, dan Agus hilang, sedangkan Nanan selamat.
Tim yang terlibat dalam pencarian antara lain Basarnas Pos SAR Tasikmalaya, Koramil Santolo, Polair Santolo, Pos AL Pangandaran, Damkar Garut, Puskesmas Santolo, dan nelayan setempat.
Baca juga: COVID-19 terkendali tak ada kenaikan setelah Lebaran, ujar Bupati Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengatakan lada hari ketiga pencarian tim gabungan belum berhasil menemukan korban Agus Bako (52) warga Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.
Baca juga: Daerah kumuh Kampung Cireundeu di Garut mulai dibenahi
"Hasil pencarian hari ketiga terhadap seorang nelayan yang hilang di perairan Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, masih nihil," kata Deden.
Ia menuturkan Kantor SAR Bandung telah menerjunkan satu tim, dibantu dari tim gabungan lainnya untuk mencari seorang nelayan yang hilang di wilayah perairan Garut, Selasa (24/5) dini hari.
Tim gabungan, kata dia, melakukan pencarian dengan menyusuri pantai dan ke tengah lautan menggunakan kapal, namun hasilnya belum menemukan korban.
Ia menyampaikan tim gabungan melaksanakan pencarian sesuai dengan rencana operasi pencarian yaitu menyusuri Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet sejauh 5 km, dan mengitari perairan Sayang Heulang dan Cikelet.
"Tim SAR gabungan hari ini telah melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran di berbagai titik dan membagi tim," katanya.
Sebelumnya kapal nelayan Abah Jaya pergi melaut pada Senin (23/5) sore dengan nakhoda Ade Jamidin (52), dan dua anak buah kapal yakni Nanan (24) warga Kecamatan Pameungpeuk, dan Agus Bako (52) warga Kecamatan Cikelet, Garut.
Mereka pergi melaut untuk menangkap ikan menggunakan jaring, namun tanpa diduga datang ombak besar lalu menghantamnya sehingga kapal yang dinaiki mereka terbalik menyebabkan nakhoda meninggal dunia, dan Agus hilang, sedangkan Nanan selamat.
Tim yang terlibat dalam pencarian antara lain Basarnas Pos SAR Tasikmalaya, Koramil Santolo, Polair Santolo, Pos AL Pangandaran, Damkar Garut, Puskesmas Santolo, dan nelayan setempat.
Baca juga: COVID-19 terkendali tak ada kenaikan setelah Lebaran, ujar Bupati Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022