Emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut setelah dolar AS tergelincir karena sentimen risiko di pasar membaik sehingga mengurangi selera terhadap mata uang safe-haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 4,9 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.818,90 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas berjangka terdongkrak 5,8 dolar AS karena "greenback" jatuh

Emas berjangka menguat 5,8 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.814,00 dolar AS pada Senin (16/5/2022), setelah jatuh 16,4 dolar AS atau 0,9 persen menjadi 1.808,20 dolar AS pada Jumat (13/5/2022), dan anjlok 29,10 dolar AS atau 1,57 persen menjadi 1.824,60 dolar AS pada Kamis (12/5/2022).

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,79 persen menjadi 103,3620.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Selasa (17/5/2022) membatasi kenaikan emas.


Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS tumbuh 0,9 persen pada April, peningkatan yang solid menggarisbawahi kemampuan orang Amerika untuk terus meningkatkan pengeluaran bahkan ketika inflasi bertahan di level tertinggi hampir 40 tahun.

Federal Reserve melaporkan bahwa total indeks produksi industri AS meningkat 1,1 persen pada April, kenaikan bulan keempat berturut-turut sebesar 0,8 persen atau lebih besar. Dan output manufaktur naik 0,8 persen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 19,9 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 21,75 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 18,1 dolar AS atau 1,96 persen, menjadi ditutup pada 943,4 dolar AS per ounce.

Baca juga: Penguatan dolar berlanjut, harga emas melayang dekat terendah tiga bulan

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022