Kunjungan wisatawan di obyek wisata Taman Satwa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meningkat pada musim libur Lebaran 2022 dibandingkan dengan libur Lebaran sebelumnya dengan rata-rata kunjungan sekitar seribu orang setiap hari.
"Liburan tahun ini ada peningkatan karena ada kebijakan pemerintah membuka wisata untuk umum," kata Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan Rudi Arifin di sela-sela meninjau kunjungan wisatawan, Jumat.
Baca juga: Wabup Garut pertanyakan sistem keamanan di tempat wisata air Darajat
Ia menuturkan sejak dibuka Taman Satwa Cikembulan pada hari pertama Lebaran, pengunjung dari berbagai kalangan usia maupun daerah sudah mulai berdatangan untuk berwisata mengisi libur Hari Raya Lebaran.
Pengunjung Cikembulan, kata dia, rata-rata wisatawan lokal dari Garut, namun ada juga pengunjung yang datang karena bersamaan dengan kegiatan mudik dari luar kota ke Garut.
"Kebanyakan masih lokalan, ada juga dari luar Garut yang kebetulan sedang mudik ke Garut," katanya.
Ia menyampaikan Taman Satwa Cikembulan memiliki ragam koleksi hewan yang cukup banyak mulai dari beberapa jenis burung, ular, termasuk jenis harimau, singa, monyet, orang utan, dan beberapa jenis lainnya.
Pengunjung, kata dia, lebih banyak tertarik atau lebih lama diam di satu tempat kandang yakni jenis satwa monyet dan kucing besar yaitu harimau, macan, dan singa.
"Tempat yang menjadi unggulan untuk anak-anak yaitu jenis singa, orang utan, siamang karena kandangnya di area terbuka," katanya.
Baca juga: Seorang wisatawan asal Bandung tewas di kolam renang Puncak Darajat Garut
Ia menambahkan pengunjung juga dapat menikmati fasilitas hiburan lainnya seperti arena permainan anak-anak maupun permainan lainnya seperti naik kuda, terapi ikan, dan lain-lain.
Selain itu, lanjut dia, ada rumah hewan seperti rumah kucing, kelinci, dan reptil, serta pengunjung bisa berinteraksi untuk foto bersama dengan ular dan elang.
"Untuk menarik pengunjung kami memberikan suatu interaksi dengan satwa, jadi mereka tidak merasa jenuh," katanya.
Ia menyampaikan seluruh pengunjung yang datang diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan, juga sudah mendapatkan vaksin.
Selain itu, kata dia, seluruh petugas Taman Satwa Cikembulan juga diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan, dan sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap.
"Prokes sudah menjadi syarat mutlak, wajib pakai masker, dan kami pun seluruh petugas juga wajib mematuhi prokes dan sudah divaksin," katanya.
Baca juga: Lonjakan wisatawan di Situ Bagendit sisakan banyak sampah
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan mengatakan, Garut memiliki banyak destinasi wisata unggulan yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, salah satunya Taman Satwa Cikembulan.
Destinasi wisata itu, kata dia, berada tidak jauh dari jalur utama Bandung-Garut yang berada di Kecamatan Kadungora sehingga wisatawan dari luar kota maupun Garut lebih mudah menempuhnya.
"Di jalur Kadungora-Leles ada tempat wisata Taman Satwa Cikembulan, wisatawan juga bisa berkunjung ke Situ Cangkuang, di sana juga ada kuliner khas yaitu kue burayot," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Liburan tahun ini ada peningkatan karena ada kebijakan pemerintah membuka wisata untuk umum," kata Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan Rudi Arifin di sela-sela meninjau kunjungan wisatawan, Jumat.
Baca juga: Wabup Garut pertanyakan sistem keamanan di tempat wisata air Darajat
Ia menuturkan sejak dibuka Taman Satwa Cikembulan pada hari pertama Lebaran, pengunjung dari berbagai kalangan usia maupun daerah sudah mulai berdatangan untuk berwisata mengisi libur Hari Raya Lebaran.
Pengunjung Cikembulan, kata dia, rata-rata wisatawan lokal dari Garut, namun ada juga pengunjung yang datang karena bersamaan dengan kegiatan mudik dari luar kota ke Garut.
"Kebanyakan masih lokalan, ada juga dari luar Garut yang kebetulan sedang mudik ke Garut," katanya.
Ia menyampaikan Taman Satwa Cikembulan memiliki ragam koleksi hewan yang cukup banyak mulai dari beberapa jenis burung, ular, termasuk jenis harimau, singa, monyet, orang utan, dan beberapa jenis lainnya.
Pengunjung, kata dia, lebih banyak tertarik atau lebih lama diam di satu tempat kandang yakni jenis satwa monyet dan kucing besar yaitu harimau, macan, dan singa.
"Tempat yang menjadi unggulan untuk anak-anak yaitu jenis singa, orang utan, siamang karena kandangnya di area terbuka," katanya.
Baca juga: Seorang wisatawan asal Bandung tewas di kolam renang Puncak Darajat Garut
Ia menambahkan pengunjung juga dapat menikmati fasilitas hiburan lainnya seperti arena permainan anak-anak maupun permainan lainnya seperti naik kuda, terapi ikan, dan lain-lain.
Selain itu, lanjut dia, ada rumah hewan seperti rumah kucing, kelinci, dan reptil, serta pengunjung bisa berinteraksi untuk foto bersama dengan ular dan elang.
"Untuk menarik pengunjung kami memberikan suatu interaksi dengan satwa, jadi mereka tidak merasa jenuh," katanya.
Ia menyampaikan seluruh pengunjung yang datang diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan, juga sudah mendapatkan vaksin.
Selain itu, kata dia, seluruh petugas Taman Satwa Cikembulan juga diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan, dan sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap.
"Prokes sudah menjadi syarat mutlak, wajib pakai masker, dan kami pun seluruh petugas juga wajib mematuhi prokes dan sudah divaksin," katanya.
Baca juga: Lonjakan wisatawan di Situ Bagendit sisakan banyak sampah
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan mengatakan, Garut memiliki banyak destinasi wisata unggulan yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, salah satunya Taman Satwa Cikembulan.
Destinasi wisata itu, kata dia, berada tidak jauh dari jalur utama Bandung-Garut yang berada di Kecamatan Kadungora sehingga wisatawan dari luar kota maupun Garut lebih mudah menempuhnya.
"Di jalur Kadungora-Leles ada tempat wisata Taman Satwa Cikembulan, wisatawan juga bisa berkunjung ke Situ Cangkuang, di sana juga ada kuliner khas yaitu kue burayot," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022