PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (IUD) Jawa Barat (Jabar) menyiagakan 4.901 petugas untuk menjaga keandalan pasokan listrik saat Lebaran 2022.

Selain itu, PLN UID Jabar juga meniadakan segala bentuk kegiatan pemeliharaan selama periode H-7 sampai dengan H+7 Lebaran.

Baca juga: PLN: Konsumsi listrik sektor industri tekstil di Jabar tumbuh 11 persen

"Untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama masa Idul Fitri 1443 H sehingga masyarakat merayakannya dengan nyaman, PLN UID Jabar menyiagakan 4.901 petugas," kata General Manager PLN UID Jabar Agung Nugraha saat Press Briefing Siaga Idul Fitri 1443 H di Kota Bandung, Jabar, Kamis.

Agung menyampaikan bahwa PLN UID Jabar telah menyiapkan berbagai langkah-langkah pengamanan dan antisipasi atau mitigasi seperti menyiagakan piket distribusi menjelang Lebaran 2022.

Piket distribusi tersebut seperti memantau dan melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala, menyiagakan mobil operasional sebanyak 461 unit dan motor operasional sebanyak 286 unit.

Lalu, menyiapkan 23 gardu bergerak, sembilan unit kabel bergerak, 11 mobil deteksi, 12 unit crane dan 56 unit genset serta 11 UPS sebagai cadangan suplai pasokan listrik bila terjadi gangguan selama arus mudik dan balik Lebaran 2022.
Selain itu, juga sudah disiapkan standar operasional prosedur keandalan bagi tempat tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya.

"Kami sudah menginventarisasi lokasi penting Idul Fitri 1443 H. Ada sejumlah 337 lokasi yang tersebar di wilayah jawa barat, terdiri dari objek vital, tempat pelaksanaan Shalat Ied, rumah sakit serta tempat tempat mudik seperti bandara, stasiun, terminal," ujarnya.

Baca juga: PLN: Beban puncak listrik meningkat di Jawa-Bali

Pada saat Idul Fitri 1443 H, Agung memprediksi beban puncak pemakaian listrik siang hari sebesar 4.595 MW atau mengalami penurunan 43 persen jika dibandingkan dengan beban puncak siang tertinggi tahun 2022.

Namun, jika dibandingkan dengan beban siang Idul Fitri tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 11 persen.

Begitupun beban puncak malam Hari Raya Idul Fitri 1443 diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 31 persen (5.608 MW) dibanding beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 8.088 MW.

Meski demikian, jika dibandingkan dengan beban malam Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya yang sebesar 5.327 MW maka mengalami kenaikan sebesar lima persen.
"Beban pemakaian listrik cenderung menurun seiring dengan kebijakan cuti bersama dari pemerintah mulai Jumat mendatang. Pada saat itu, industri, perkantoran dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya," kata dia.

"Walaupun demikian, beban pemakaian listrik saat hari raya tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding tahun lalu karena kini masyarakat sudah bisa melaksanakan mudik," lanjut dia.

Baca juga: PLN Bekasi ajak pelanggan nikmati promosi di Bulan Ramadhan

Agung menambahkan, daya mampu pasok listrik PLN saat ini lebih dari cukup, yaitu sebesar 13.038 MW.

Jumlah ini masih lebih besar dari prediksi beban puncak baik siang hari maupun malam hari di perayaan Idul Fitri 1443 H.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022