Kepolisian Resor Garut melakukan autopsi untuk memastikan secara ilmiah penyebab tewasnya dua anak dan ibu di rumah kontrakannya di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi untuk lebih memastikan," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat dihubungi wartawan di Garut, Minggu.

Ia menuturkan Polres Garut telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan barang bukti serta keterangan saksi warga setempat dan juga suami korban.

Kepolisian, lanjut dia, sudah membawa ketiga jenazah untuk dilakukan autopsi memastikan secara ilmiah bahwa mereka tewas karena diberi racun dan ibunya bunuh diri.

"Kami sudah menemukan kesimpulan dan autopsi yang akan memperkuat kalau itu terjadi tindak pidana pembunuhan," katanya.

Ia mengungkapkan hasil kesimpulan berdasarkan barang bukti di lapangan bahwa kedua anak diduga diberi minuman campuran buah naga dengan sabun pencuci piring, setelah tewas lalu ibunya gantung diri.

"Kedua anaknya menggunakan racun campuran buah naga dan cairan cuci piring, baru ibunya melakukan bunuh diri dengan gantung diri," katanya.
Ia menambahkan dugaan menyebabkan aksi nekat itu karena dipicu kekesalan terhadap suaminya yang diketahui melakukan perselingkuhan.

Bukti adanya perselingkuhan itu, kata dia, dari hasil percakapan di telepon seluler suami dan juga ada saksi warga yang pernah melerai pertengkaran mereka berdua.

"Motif yang kuat ditemukan di TKP adanya kekesalan ibu terhadap suaminya karena ada perselingkuhan," katanya.

Sebelumnya warga Perumahan Jati Putra, Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul sempat dihebohkan dengan adanya tiga orang meninggal di rumahnya pada Sabtu (16/4) pagi.

Mereka yakni Lentina Dora Hutasoit (29), dan dua anaknya, Dusty Indah Jesica Manalu (5) serta Rivaldo Saut Rogabe Manalu (11 bulan).

Mereka pertama kali ditemukan oleh Winner Manalu (33) suami atau ayah dari korban, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke warga setempat hingga akhirnya polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022