PT Pertamina Patra Niaga melalui Regional Jawa Bagian Barat terus berkomitmen mendukung program Pemerintah dalam mendorong roda perekonomian dengan memberikan dukungan dan pembinaan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia.
Melalui program Mitra Binaan Pertamina, salah satu UMK unggulan asal Kedaung, Tangerang, yaitu Keripik Tempe 'Macaca' yang dirintis oleh Ibu Turipah, perempuan kelahiran Pekalongan 1977 ini merupakan pemilik dari usaha keripik tempe dengan akun instagram @ma_macaca yang berhasil meraup omzet besar selama pandemi.
"Saya merintis bisnis ini terinspirasi dari suami yang kebetulan perajin tempe, lalu saya mengikuti komunitas lokal untuk belajar bagaimana cara merintis usaha. Alhamdulillah, dari 2 tahun ikut kemitraan ini, bisnis saya berjalan lancar. Baik untuk kebutuhan modal dan kebutuhan dapur," jelas Turipah.
Berawal hanya memiliki 1 orang karyawan, bisnis keripik tempe Turipah yang dirintis sejak tahun 2018 ini mulai menemukan titik terang dan terus berkembang hingga saat ini. Hingga tahun 2022 Turipah telah mempunyai 4 karyawan. Produk yang terinspirasi dari nama anak Turipah yaitu Caca, kini menjadi salah satu produk UKM unggulan yang banyak dikenal oleh masyarakat Tangerang.
"Keripik Tempe 'Macaca' dapat memproduksi 25 kilo perharinya dengan lokasi pembuatannya di Kedaung. Untuk pengiriman per harinya paling jauh ke Kalimantan," ungkap Turipah.
Untuk dapat bertahan di masa pandemi covid-19, Turipah terus melakukan inovasi baik dari segi produk maupun penjualan. Saat ini, ia tidak hanya menjual secara offline seperti di minimarket, toko oleh-oleh, dan hotel di Tangerang, namun juga merambah ke ranah penjualan secara online seperti melalui media sosial Instagram dan facebook.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, mengungkapkan bahwa tidak mudah mempertahankan usaha dalam bidang apapun di masa pendemi Covid-19, namun untuk dapat mempertahankan usahanya, para UMK harus tetap produktif dan terus berinovasi pada usahanya.
Keripik Tempe ‘Macaca’ ini dijual dengan harga dan rasa yang bervariasi, yaitu original, balado dan jagung bakar. Produk ini dibanderol dengan harga Rp10.000 untuk ukuran paling kecil hingga Rp45.000 untuk ukuran paling besar. Namun untuk rasa selain original dapat di pesan dengan sistem ‘Preorder’ atau pesan terlebih dahulu karena tidak selalu ready stock.
Tidak hanya dikenal di Indonesia, produk Keripik Tempe 'Macaca' melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pernah diperkenalkan di beberapa negara seperti Rusia, China, Amerika, dan Turki melalui perwakilan.
"Menjadi bagian dari Mitra Binaan Pertamina merupakan hal yang tidak pernah terlintas dalam benak saya. Namun dengan binaan dan dukungan Pertamina, kini omzet usaha saya dapat melambung jauh," tutur Turipah.
"Pertamina akan terus berkomitmen mendukung seluruh UKM, melalui program kemitraan dengan harapan seluruh mitra binaan kami dapat membantu menyejahterakan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, dan mendorong roda perekonomian negara," ungkap Eko.
Program ini juga bertujuan untuk terus mengimplementasikan poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Selain SDGs, Pertamina juga berupaya menjalankan Environmental, Social & Governance (ESG) dibidang sosial. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mitra binaan Pertamina dapat dilihat pada https://www.pertamina.com/id/program-kemitraan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Melalui program Mitra Binaan Pertamina, salah satu UMK unggulan asal Kedaung, Tangerang, yaitu Keripik Tempe 'Macaca' yang dirintis oleh Ibu Turipah, perempuan kelahiran Pekalongan 1977 ini merupakan pemilik dari usaha keripik tempe dengan akun instagram @ma_macaca yang berhasil meraup omzet besar selama pandemi.
"Saya merintis bisnis ini terinspirasi dari suami yang kebetulan perajin tempe, lalu saya mengikuti komunitas lokal untuk belajar bagaimana cara merintis usaha. Alhamdulillah, dari 2 tahun ikut kemitraan ini, bisnis saya berjalan lancar. Baik untuk kebutuhan modal dan kebutuhan dapur," jelas Turipah.
Berawal hanya memiliki 1 orang karyawan, bisnis keripik tempe Turipah yang dirintis sejak tahun 2018 ini mulai menemukan titik terang dan terus berkembang hingga saat ini. Hingga tahun 2022 Turipah telah mempunyai 4 karyawan. Produk yang terinspirasi dari nama anak Turipah yaitu Caca, kini menjadi salah satu produk UKM unggulan yang banyak dikenal oleh masyarakat Tangerang.
"Keripik Tempe 'Macaca' dapat memproduksi 25 kilo perharinya dengan lokasi pembuatannya di Kedaung. Untuk pengiriman per harinya paling jauh ke Kalimantan," ungkap Turipah.
Untuk dapat bertahan di masa pandemi covid-19, Turipah terus melakukan inovasi baik dari segi produk maupun penjualan. Saat ini, ia tidak hanya menjual secara offline seperti di minimarket, toko oleh-oleh, dan hotel di Tangerang, namun juga merambah ke ranah penjualan secara online seperti melalui media sosial Instagram dan facebook.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, mengungkapkan bahwa tidak mudah mempertahankan usaha dalam bidang apapun di masa pendemi Covid-19, namun untuk dapat mempertahankan usahanya, para UMK harus tetap produktif dan terus berinovasi pada usahanya.
Keripik Tempe ‘Macaca’ ini dijual dengan harga dan rasa yang bervariasi, yaitu original, balado dan jagung bakar. Produk ini dibanderol dengan harga Rp10.000 untuk ukuran paling kecil hingga Rp45.000 untuk ukuran paling besar. Namun untuk rasa selain original dapat di pesan dengan sistem ‘Preorder’ atau pesan terlebih dahulu karena tidak selalu ready stock.
Tidak hanya dikenal di Indonesia, produk Keripik Tempe 'Macaca' melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pernah diperkenalkan di beberapa negara seperti Rusia, China, Amerika, dan Turki melalui perwakilan.
"Menjadi bagian dari Mitra Binaan Pertamina merupakan hal yang tidak pernah terlintas dalam benak saya. Namun dengan binaan dan dukungan Pertamina, kini omzet usaha saya dapat melambung jauh," tutur Turipah.
"Pertamina akan terus berkomitmen mendukung seluruh UKM, melalui program kemitraan dengan harapan seluruh mitra binaan kami dapat membantu menyejahterakan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, dan mendorong roda perekonomian negara," ungkap Eko.
Program ini juga bertujuan untuk terus mengimplementasikan poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Selain SDGs, Pertamina juga berupaya menjalankan Environmental, Social & Governance (ESG) dibidang sosial. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Adapun syarat untuk dapat bergabung menjadi mitra binaan Pertamina dapat dilihat pada https://www.pertamina.com/id/program-kemitraan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022