ANTARAJAWABARAT.com, 19/4 - Tim pendaki Mahitala Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung meluncurkan buku ketiga kisah spektakuler pendakian tujuh puncak dunia (The Seven Summits) dengan judul "Menapak Tiang Langit: Pendakian 7 Puncak Dunia".
"Buku ketiga tentang misi Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) ini berkisah pengalaman dan proses pendakian hingga Puncak Everest. Buku ketiga ini melengkapi dua buku yang diluncurkan sebelumnya," kata Tim Publikasi Mahitala Audy Tanhati di Bandung, Kamis.
Menurut Audy, pengalaman menarik dan kisah spektakuler dalam sebuah usaha pendakian gunung salju sudah selayaknya diceritakan dalam sebuah buku.
Buku pertama yang diluncurkan adalah "Sudirman Range Trail: Lenskap Misterius di Indonesia Timur" (2010) dan buku kedua "Pucuk Es di Ujung Dunia: Pendakian 7 Puncak Benua" (2011).
Buku ketiga berkisah tentang gambaran menarik pendakian ke tujuh gunung itu, salah satunya pengalaman tim Mahitala antre macet untuk menggapai Everest, pesona puncak tak bernama pengawal Cartensz Pyramid, Indonesia memiliki jalur sendiri di Eropa hingga rock and roll mengejar matahari hingga ujung utara menghiasi buku 199 halaman yang full warna itu.
Buku ini juga mengisahkan bagaimana Mahitala Unpad menciptakan manajemen ekspedisi fleksibel dalam sebuah tim kecil yang dapat bergerak secara efektif dan efesien.
Selain itu bagaimana tim mendapatkan dukungan dari sponsor, serta pesan "Pendakian Sirkuit Tujuh Puncak Dunia Harus Berhasil dalam Sekali Kunjungan".
"Ini artinya tidak boleh ada kunjungan kedua dalam sebuah negara yang mewakili masing-masing puncak. Kami sebut dengan One Hit One Victory," kata Audi.
Tim pendaki ISSEMU Mahitala mencatatkan diri sebabagai "Tha Seven Summiters" pertama Indonesia dan menjadi negara ke 53 yang telah menempatkan pendakinya sukses mendaki tujuh gunung tertinggi dunia.
Tim Mahitala terdiri dari Sodyan Arief Fasha (29), Xaverius Frans (25), Broery Andrew Sihombing (23) dan Janathan Ginting (23).
"Sebagai seven summiters, membawa Indonesia sejajar dengan prestasi-prestasi pendakian dunia," katanya.
Tujuh gunung tertinggi dunia yang berhasil didaki Tim Mahitala adalah Cartens Pyramid (4.884 mdpl) Indonesia, Kilimanjaro (5.895) Afrika, Elbrus (5.642) Rusia, Vinson Massif (4.889) Antartika, Aconcagua (6.962) Argentina, Denali (6.194) Alaska dan terakhir Everest (8.848) di Nepal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Buku ketiga tentang misi Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU) ini berkisah pengalaman dan proses pendakian hingga Puncak Everest. Buku ketiga ini melengkapi dua buku yang diluncurkan sebelumnya," kata Tim Publikasi Mahitala Audy Tanhati di Bandung, Kamis.
Menurut Audy, pengalaman menarik dan kisah spektakuler dalam sebuah usaha pendakian gunung salju sudah selayaknya diceritakan dalam sebuah buku.
Buku pertama yang diluncurkan adalah "Sudirman Range Trail: Lenskap Misterius di Indonesia Timur" (2010) dan buku kedua "Pucuk Es di Ujung Dunia: Pendakian 7 Puncak Benua" (2011).
Buku ketiga berkisah tentang gambaran menarik pendakian ke tujuh gunung itu, salah satunya pengalaman tim Mahitala antre macet untuk menggapai Everest, pesona puncak tak bernama pengawal Cartensz Pyramid, Indonesia memiliki jalur sendiri di Eropa hingga rock and roll mengejar matahari hingga ujung utara menghiasi buku 199 halaman yang full warna itu.
Buku ini juga mengisahkan bagaimana Mahitala Unpad menciptakan manajemen ekspedisi fleksibel dalam sebuah tim kecil yang dapat bergerak secara efektif dan efesien.
Selain itu bagaimana tim mendapatkan dukungan dari sponsor, serta pesan "Pendakian Sirkuit Tujuh Puncak Dunia Harus Berhasil dalam Sekali Kunjungan".
"Ini artinya tidak boleh ada kunjungan kedua dalam sebuah negara yang mewakili masing-masing puncak. Kami sebut dengan One Hit One Victory," kata Audi.
Tim pendaki ISSEMU Mahitala mencatatkan diri sebabagai "Tha Seven Summiters" pertama Indonesia dan menjadi negara ke 53 yang telah menempatkan pendakinya sukses mendaki tujuh gunung tertinggi dunia.
Tim Mahitala terdiri dari Sodyan Arief Fasha (29), Xaverius Frans (25), Broery Andrew Sihombing (23) dan Janathan Ginting (23).
"Sebagai seven summiters, membawa Indonesia sejajar dengan prestasi-prestasi pendakian dunia," katanya.
Tujuh gunung tertinggi dunia yang berhasil didaki Tim Mahitala adalah Cartens Pyramid (4.884 mdpl) Indonesia, Kilimanjaro (5.895) Afrika, Elbrus (5.642) Rusia, Vinson Massif (4.889) Antartika, Aconcagua (6.962) Argentina, Denali (6.194) Alaska dan terakhir Everest (8.848) di Nepal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012