ANTARAJAWABARAT.com, 14/4 - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menuturkan setidaknya dalam kurun waktu empat bulan sejak awal tahun 2012 hingga April ini mencatat peristiwa pembobolan minimarket di wilayah Jawa Barat mencapai belasan.

"Dari awal tahun sampai sekarang, kira-kira ada belasan. Dan ternyata daerah yang paling banyak terjadi kasus pembobolan minimarket di Provinsi Jabar ialah di wilayah Bandung Raya, Cimahi dan Kabupaten Sumedang," kata Kapolda Jabar Injen Pol Putut Eko Bayuseno melalui Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Martinus Sitompul, di Kota Bandung, Jumat.

Ia mengatakan, faktor penyebab mengapa wilayah Bandung Raya, Cimahi dan Sumedang menjadi sasaran pembobolan para tersangka tersebut karena pengamanannya kurang, padat penduduk dan CCTV yang tidak tersembunyi di dalam minimarket.

Oleh karena itu, untuk menghindari pembobolan tersebut, Polda Jabar kembali mengimbau agar pemilik minimarket menyiagakan petugas keamanan atau satpam di area mini market dan mengimbau pengusaha minimarket untuk bisa bersosialisasi dengan warga sekitar mini market.

"Dan untuk mencegah dan meminimalisir aksi perampokan, kami berharap pengusaha mini market bisa menyiagakan petugas satpam di sekitar minimarket. Selain itu, karena pengusaha minimarket ini termasuk pendatang, kami harap mereka bisa bersosialisasi dengan warga sekitar mini market," katanya.

Selain itu, kata Martinus, hal lain yang dilakukan oleh Polda Jabar untuk mencegah terjadinya kasus perampokan minimarket ialah dengan memasang contact person kepolisian di semua mini market.

"Saat ini, di semua mini market, kami sudah memasang contact person kepolisian di semua mini market. Contact person ini, nomor HP anggota kami di daerah tersebut. Jadi jika ada minimarket baru, kami harap bisa memasang no telepon anggota kami untuk mempermudah penindakkan jika terjadi kasus perampokkan," kata Martinus.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012