Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat, ditopang harapan segera berakhirnya konflik Rusia dan Ukraina.
Mata uang Garuda ditutup menguat 26 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.344 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yakni Rp14.370 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat dipicu kemajuan perundingan damai Rusia - Ukraina
"Perundingan antara Rusia dan Ukraina kemarin di Turki memberikan optimisme potensi de-eskalasi di Rusia," ujar Kepala Ekonom PermataBank Joshua Pardede kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Pihak Rusia mengusulkan akan menarik operasi militer dari Ukraina bagian Utara sehingga mendorong permintaan aset berisiko.
Dengan sentimen tersebut, ia menyebutkan rupiah bersama mata uang Asia lainnya diperdagangkan menguat terhadap dolar AS hari ini, di tengah pelemahan kinerja dolar AS terhadap mata uang utama yang terindikasi dari indeks dolar yang turun hingga level 98.
Pasar saham regional Asia pun tercatat menguat, sementara imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun tercatat turun tipis satu basis poin ke level 6,75 persen.
Selain perkembangan perundingan diplomatik antara Rusia dan Ukraina, Josua menjelaskan pelaku pasar juga akan mengantisipasi rilis data ekonomi Negeri Paman Sam nanti malam, seperti mortgage application, ADP employment, pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2021, dan Core Personal Consumption Expenditure.
"Data-data tersebut secara umum diperkirakan cukup solid," ungkapnya.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.340 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.325 per dolar AS hingga Rp14.355 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.349 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.364 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah di tengah harapan damai perundingan Rusia dan Ukraina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Mata uang Garuda ditutup menguat 26 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.344 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yakni Rp14.370 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat dipicu kemajuan perundingan damai Rusia - Ukraina
"Perundingan antara Rusia dan Ukraina kemarin di Turki memberikan optimisme potensi de-eskalasi di Rusia," ujar Kepala Ekonom PermataBank Joshua Pardede kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Pihak Rusia mengusulkan akan menarik operasi militer dari Ukraina bagian Utara sehingga mendorong permintaan aset berisiko.
Dengan sentimen tersebut, ia menyebutkan rupiah bersama mata uang Asia lainnya diperdagangkan menguat terhadap dolar AS hari ini, di tengah pelemahan kinerja dolar AS terhadap mata uang utama yang terindikasi dari indeks dolar yang turun hingga level 98.
Pasar saham regional Asia pun tercatat menguat, sementara imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun tercatat turun tipis satu basis poin ke level 6,75 persen.
Selain perkembangan perundingan diplomatik antara Rusia dan Ukraina, Josua menjelaskan pelaku pasar juga akan mengantisipasi rilis data ekonomi Negeri Paman Sam nanti malam, seperti mortgage application, ADP employment, pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2021, dan Core Personal Consumption Expenditure.
"Data-data tersebut secara umum diperkirakan cukup solid," ungkapnya.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.340 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.325 per dolar AS hingga Rp14.355 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.349 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.364 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah di tengah harapan damai perundingan Rusia dan Ukraina
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022