Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan produksi jagung di Kabupaten Bandung meningkat setelah para petaninya didampingi oleh para agronom dalam Program Makmur Pupuk Kujang.
Menurutnya ada peningkatan pada panen jagung pada tahun 2022 ini. Di perkebunan jagung Kecamatan Nagreg, menurutnya menghasilkan 8 ton jagung pipil per hektare, padahal sebelumnya satu hektare hanya biasa menghasilkan 5 ton jagung pipil.
"Penghasilan petani semakin meningkat karena adanya program Makmur Pupuk Kujang. Harapannya Pupuk Kujang terus membantu petani kami karena kami sudah kerjasama dengan Pupuk Kujang untuk program Makmur ini," kata Dadang dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Warga Kabupaten Bandung di 20 kecamatan agar waspada banjir
Menurut dia, para agronom tersebut sudah mendampingi para petani sejak November 2021 setelah pihaknya menjalin kerjasama dengan PT Pupuk Kujang.
Adapun para agronom itu membantu budidaya lahan jagung varietas NK Sumo dan Bisi 18 seluas 400 hektare di Kabupaten Bandung. Jagung tersebut tumbuh subur tanpa kendala berarti meski ladang diterpa hujan lebat selama empat bulan masa tanam.
Sementara itu, SVP Transformasi Bisnis PT Pupuk Kujang Arlyza Eka Wijayanti mengatakan para agronom itu mendampingi petani untuk dapat melakukan budidaya jagung secara moderen.
Selain soal budidaya, menurutnya edukasi terkait pengembangan bisnis juga turut disampaikan oleh para agronom kepada para petani seperti cara mendapat akses permodalan, hingga mendapat layanan pupuk premium.
"Petani juga dibantu dalam hal penjualan oleh offtaker," kata Arlyza.
Baca juga: Bupati Bandung usulkan ke Menko Luhut bangun danau buatan seluas 48 hektare
Setelah menuai hal positif tersebut, PT Pupuk Kujang juga memastikan stok pupuk bersubsidi untuk para petani di Kabupaten Bandung tersedia sesuai alokasi.
VP Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang Ibrahim Herlambang mengatakan tahun 2022, Kabupaten Bandung mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 47.091 ton. Terdiri dari 28.902 ton urea, 10.152 ton NPK dan 8.037 ton pupuk organik.
"Dengan kondisi tersebut, para petani pemegang e-RDKK di Kabupaten Bandung bisa segera menebus pupuk bersubsidi di kios resmi karena stok pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bandung mencukupi sesuai alokasi," kata Ibrahim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Menurutnya ada peningkatan pada panen jagung pada tahun 2022 ini. Di perkebunan jagung Kecamatan Nagreg, menurutnya menghasilkan 8 ton jagung pipil per hektare, padahal sebelumnya satu hektare hanya biasa menghasilkan 5 ton jagung pipil.
"Penghasilan petani semakin meningkat karena adanya program Makmur Pupuk Kujang. Harapannya Pupuk Kujang terus membantu petani kami karena kami sudah kerjasama dengan Pupuk Kujang untuk program Makmur ini," kata Dadang dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Warga Kabupaten Bandung di 20 kecamatan agar waspada banjir
Menurut dia, para agronom tersebut sudah mendampingi para petani sejak November 2021 setelah pihaknya menjalin kerjasama dengan PT Pupuk Kujang.
Adapun para agronom itu membantu budidaya lahan jagung varietas NK Sumo dan Bisi 18 seluas 400 hektare di Kabupaten Bandung. Jagung tersebut tumbuh subur tanpa kendala berarti meski ladang diterpa hujan lebat selama empat bulan masa tanam.
Sementara itu, SVP Transformasi Bisnis PT Pupuk Kujang Arlyza Eka Wijayanti mengatakan para agronom itu mendampingi petani untuk dapat melakukan budidaya jagung secara moderen.
Selain soal budidaya, menurutnya edukasi terkait pengembangan bisnis juga turut disampaikan oleh para agronom kepada para petani seperti cara mendapat akses permodalan, hingga mendapat layanan pupuk premium.
"Petani juga dibantu dalam hal penjualan oleh offtaker," kata Arlyza.
Baca juga: Bupati Bandung usulkan ke Menko Luhut bangun danau buatan seluas 48 hektare
Setelah menuai hal positif tersebut, PT Pupuk Kujang juga memastikan stok pupuk bersubsidi untuk para petani di Kabupaten Bandung tersedia sesuai alokasi.
VP Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang Ibrahim Herlambang mengatakan tahun 2022, Kabupaten Bandung mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 47.091 ton. Terdiri dari 28.902 ton urea, 10.152 ton NPK dan 8.037 ton pupuk organik.
"Dengan kondisi tersebut, para petani pemegang e-RDKK di Kabupaten Bandung bisa segera menebus pupuk bersubsidi di kios resmi karena stok pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Bandung mencukupi sesuai alokasi," kata Ibrahim.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022