ANTARAJAWABARAT.com, 6/3 - Sebanyak 36 guru dan kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) se Kota Bekasi, Jawa Barat, mengikuti lomba pembuatan lubang biopori yang diselenggaakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah setempat, Selasa.

"Bagi peserta yang bisa menghasilkan pembuatan lubang biopori terbanyak dalam satu jam, dialah pemenangnya," ujar Sekretaris BPLHD Kota Bekasi, Riswanti, usai kegiatan lomba yang diselenggarakan di halaman kompleks pemerintahan Kota Bekasi.

Menurut dia, pihak panitia juga mempertimbangkan kerapihan lubang serta kesesuaian ukuran yang diwajibkan yakni berdiameter 10 Cm dan mencapai kedalaman satu meter. Fungsinya dapat menampung air kala hujan turun juga bisa digunakan untuk tempat pembuatan kompos.

"Meskipun berlomba, tapi peserta jangan sampai mengabaikan kerapian lubang serta kesesuaian ukuran yang diwajibkan. Sebab jika tidak sesuai ukuran, lubangnya tidak akan berfungsi maksimal," katanya.

Lubang hasil galian peserta selanjutnya ditutup dengan sampah dedaunan. Mikroba di dalam tanah akan memprosesnya secara alami timbunan tesebut. Dua atau tiga bulan kemudian kompos sudah bisa dipanen.

Menurut Riswanti, dilibatkannya guru dan kepala sekolah dalam lomba tersebut bertujuan agar mereka dapat meneruskan ilmu seputar pembuatan lubang biopori kepada peserta didiknya di sekolah.

"Selama ini, respons sekolah untuk mengajak siswa membuat lubang biopori cenderung lebih antusias daripada kalangan warga lainnya. Beberapa sekolah bahkan sudah sangat baik dalam hal pembuatan lubang biopori ini, antara lain SMAN 1, SMAN 5, SMAN 7, SDN Aren Jaya XVIII, SDN Jatimekar V, dan SDN Jatimakmur V," ujarnya.

Pengumuman pemenang lomba akan dilakukan pada tanggal 10 Maret 2012 atau bertepatan dengan perayaan hari jadi Kota Bekasi ke 15 tahun bertempat di Lapangan Upacara Komplek Pemkot Bekasi pada saat upacara peringatan.

Menurut dia, kampanye pembuatan lubang biopori ini akan terus digencarkan pemerintah setempat kepada warganya. Alasannya, dengan kondisi Kota Bekasi yang sebagian wilayahnya kerap tergenang banjir, kehadiran lubang-lubang biopori di rumah warga bisa menjadi solusi efektif mengurangi genangan yang biasa muncul.

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012