Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengantisipasi harga daging sapi yang berpotensi naik hingga mencapai Rp150.000 per kilogram.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan kenaikan harga daging sapi memang kerap terjadi ketika menjelang bulan Ramadan. Kenaikan harga diduga terjadi karena beberapa faktor, salah satunya persoalan harga ternak yang meningkat.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan kenaikan harga daging sapi memang kerap terjadi ketika menjelang bulan Ramadan. Kenaikan harga diduga terjadi karena beberapa faktor, salah satunya persoalan harga ternak yang meningkat.
"Karena memang permintaan atau kebutuhan daging sapi menjelang Ramadan selalu meningkat, itu sudah rutinitas untuk kenaikan daging dua hingga tiga kali lipat menjelang Ramadan," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Baca juga: Yana Mulyana resmi diusulkan DPRD jabat jadi Wali Kota Bandung definitif
Baca juga: Yana Mulyana resmi diusulkan DPRD jabat jadi Wali Kota Bandung definitif
Untuk mengantisipasi pasokan, menurutnya Bulog Cabang Bandung melaporkan dari 10 ton daging sapi yang dipesan, menurutnya lima ton di antaranya sudah datang ke Kota Bandung.
Selain daging sapi, Bulog juga sudah memesan daging kerbau dari India guna mengantisipasi stok pangan menjelang Ramadan.
Meski begitu, menurut dia kenaikan harga daging yang terjadi saat ini bukan dipengaruhi oleh momen menjelang Ramadan, namun dipicu oleh kenaikan harga ternak di Australia dan Selandia Baru.
Baca juga: Pelatih Persib minta pemain waspadai Persiraja
Baca juga: Pelatih Persib minta pemain waspadai Persiraja
Ketika dua negara itu mengalami masalah kenaikan harga ternak, maka menurutnya harga jual di Bandung pasti meningkat.
"Karena memang ada beberapa faktor ya, mulai dari proses distribusi yang tersendat, kontainernya, atau lainnya, jadi ini memang ada banyak faktor dari kenaikan harga ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022