Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengemukakan bahwa angka kasus penularan COVID-19 di wilayahnya selama Maret 2022 bisa terus melandai kalau tidak ada varian baru virus corona yang menyebabkan peningkatan kasus.
"Pertengahan Maret akan semakin landai kalau tidak ada varian baru. Itu kata kuncinya," kata Bima Arya di Kota Bogor, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa menurut pengalaman sebelumnya, angka kasus penularan COVID-19 biasanya meningkat kalau ada persebaran virus corona varian baru.
Wali Kota mengemukakan bahwa penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi diharapkan dalam terus menekan angka penularan COVID-19 yang sekarang sudah melandai.
Menurut data pemerintah kota, angka kasus COVID-19 di Kota Bogor yang pernah mencapai 1.177 per hari pada Februari 2022 sudah turun menjadi 220 kasus per hari pada Jumat (4/3).
Penurunan kasus penularan COVID-19, Wali Kota mengatakan, telah menurunkan tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit dari sekitar 40 persen pada Februari 2022 menjadi sekitar 20 persen pada awal Maret 2022.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Jumat (4/3) hanya 128 atau sekitar 25 persen dari 505 tempat tidur yang disediakan di ruang isolasi untuk pasien positif COVID-19 bergejala sedang yang terisi.
Selain itu, dari 156 tempat tidur yang disediakan di ruang isolasi pasien COVID-19 bergejala berat hanya 31 unit atau 19,9 persen yang terisi dan tempat tidur di ruang isolasi unit gawat darurat yang terisi hanya dua atau sekitar 2,5 persen dari 79 tempat tidur yang tersedia.
Wali Kota mengatakan bahwa jika angka kasus COVID-19 bisa terus menurun menjadi di bawah 100 kasus per hari, maka pemerintah kemungkinan akan melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat.
Meski angka penularan COVID-19 di wilayahnya sudah menurun, dia meminta warga tetap mewaspadai penularan penyakit tersebut.
"Tetap waspada, karena ada efek sedikit karena ada kemarin libur panjang. Ya mudah-mudahan ini ujung pandemi lah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Pertengahan Maret akan semakin landai kalau tidak ada varian baru. Itu kata kuncinya," kata Bima Arya di Kota Bogor, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa menurut pengalaman sebelumnya, angka kasus penularan COVID-19 biasanya meningkat kalau ada persebaran virus corona varian baru.
Wali Kota mengemukakan bahwa penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi diharapkan dalam terus menekan angka penularan COVID-19 yang sekarang sudah melandai.
Menurut data pemerintah kota, angka kasus COVID-19 di Kota Bogor yang pernah mencapai 1.177 per hari pada Februari 2022 sudah turun menjadi 220 kasus per hari pada Jumat (4/3).
Penurunan kasus penularan COVID-19, Wali Kota mengatakan, telah menurunkan tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit dari sekitar 40 persen pada Februari 2022 menjadi sekitar 20 persen pada awal Maret 2022.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Jumat (4/3) hanya 128 atau sekitar 25 persen dari 505 tempat tidur yang disediakan di ruang isolasi untuk pasien positif COVID-19 bergejala sedang yang terisi.
Selain itu, dari 156 tempat tidur yang disediakan di ruang isolasi pasien COVID-19 bergejala berat hanya 31 unit atau 19,9 persen yang terisi dan tempat tidur di ruang isolasi unit gawat darurat yang terisi hanya dua atau sekitar 2,5 persen dari 79 tempat tidur yang tersedia.
Wali Kota mengatakan bahwa jika angka kasus COVID-19 bisa terus menurun menjadi di bawah 100 kasus per hari, maka pemerintah kemungkinan akan melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat.
Meski angka penularan COVID-19 di wilayahnya sudah menurun, dia meminta warga tetap mewaspadai penularan penyakit tersebut.
"Tetap waspada, karena ada efek sedikit karena ada kemarin libur panjang. Ya mudah-mudahan ini ujung pandemi lah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022