Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore menguat seiring aksi beli oleh investor asing yang berlanjut.
IHSG ditutup menguat 58 06 poin atau 0,85 persen ke posisi 6.920,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,35 poin atau 1,17 persen ke posisi 985,08.
"Bursa regional Asia dan IHSG secara bersama-sama bergerak menguat setelah sebelumnya krisis Ukraina memicu tekanan aksi jual. Pelaku pasar tampaknya bersikap konsolidasi terkait dengan sanksi apa yang akan diberikan oleh negara-negara Barat kepada Rusia pasca-Pemerintah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur yaitu wilayah Luhansk dan Donetsk," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Kondisi itu dinilai membuat pelaku pasar dan investor terus mencermati risiko eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) mengungkapkan jumlah kasus baru virus corona di seluruh dunia turun 21 persen dalam sepekan terakhir. Hal itu diyakini akan menjaga mobilitas masyarakat sehingga mendorong aktivitas perekonomian bergerak kembali.
Dari dalam negeri, penerimaan APBN Januari tahun ini mencatatkan kinerja yang positif dimana pendapatan negara yang tercatat Rp156 triliun atau meningkat 54,9 persen (yoy) dari total pendapatan negara pada Januari 2021 yang sebesar Rp100,7 triliun, sehingga APBN Januari 2022 mencetak surplus Rp28,9 triliun atau setara 0,16 persen produk domestik bruto (PDB).
Hal tersebut memberikan indikasi dimana situasi proses pemulihan ekonomi terus berjalan sehingga memberikan kontribusi pada APBN.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 2,05 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor energi masing-masing 1,82 persen dan 1,19 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 0,42 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor properti & real estat masing-masing minus 0,29 persen dan minus 0,08 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp966,25 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp861,88 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.574.336 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,02 miliar lembar saham senilai Rp13,36 triliun. Sebanyak 251 saham naik, 275 saham menurun, dan 161 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Hang Seng naik 140,28 poin atau 0,6 persen ke 23.660,28, indeks Shanghai menguat 32 poin atau 0,93 persen ke 3.489,15, dan Straits Times terkoreksi 6,81 poin atau 0,2 persen ke 3.393,77.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup menguat 58 06 poin atau 0,85 persen ke posisi 6.920,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 11,35 poin atau 1,17 persen ke posisi 985,08.
"Bursa regional Asia dan IHSG secara bersama-sama bergerak menguat setelah sebelumnya krisis Ukraina memicu tekanan aksi jual. Pelaku pasar tampaknya bersikap konsolidasi terkait dengan sanksi apa yang akan diberikan oleh negara-negara Barat kepada Rusia pasca-Pemerintah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur yaitu wilayah Luhansk dan Donetsk," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Kondisi itu dinilai membuat pelaku pasar dan investor terus mencermati risiko eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) mengungkapkan jumlah kasus baru virus corona di seluruh dunia turun 21 persen dalam sepekan terakhir. Hal itu diyakini akan menjaga mobilitas masyarakat sehingga mendorong aktivitas perekonomian bergerak kembali.
Dari dalam negeri, penerimaan APBN Januari tahun ini mencatatkan kinerja yang positif dimana pendapatan negara yang tercatat Rp156 triliun atau meningkat 54,9 persen (yoy) dari total pendapatan negara pada Januari 2021 yang sebesar Rp100,7 triliun, sehingga APBN Januari 2022 mencetak surplus Rp28,9 triliun atau setara 0,16 persen produk domestik bruto (PDB).
Hal tersebut memberikan indikasi dimana situasi proses pemulihan ekonomi terus berjalan sehingga memberikan kontribusi pada APBN.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 2,05 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor energi masing-masing 1,82 persen dan 1,19 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 0,42 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor properti & real estat masing-masing minus 0,29 persen dan minus 0,08 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp966,25 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp861,88 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.574.336 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,02 miliar lembar saham senilai Rp13,36 triliun. Sebanyak 251 saham naik, 275 saham menurun, dan 161 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Hang Seng naik 140,28 poin atau 0,6 persen ke 23.660,28, indeks Shanghai menguat 32 poin atau 0,93 persen ke 3.489,15, dan Straits Times terkoreksi 6,81 poin atau 0,2 persen ke 3.393,77.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022