ANTARAJAWABARAT.com, 16/1 - Jembatan gantung melintasi Sungai Cisanggiri di Kampung Cadas Bodas, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, ambruk, akibatnya warga di lima kampung kesulitan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti sekolah dan bekerja menuju kawasan kota kecamatan setempat.
"Jembatan gantung sudah ambruk seminggu lalu. Kalau ingin menyeberang sungai terkadang warga memaksakan diri turun ke sungai," kata salah seorang warga Desa Mekarmukti, Budiman Yunus (23) saat ditemui di Garut kota, Senin.
Ambruknya jembatan tersebut, kata Budiman akibat angin puting beliung yang merobohkan salah satu pohon besar sekitar sungai kemudian menimpa jembatan.
Jembatan gantung terbuat dari bambu dan kayu diikat tali kawat sepanjang 150 meter dengan lebar sekitar satu meter merupakan akses jalan utama menuju kota kecamatan bagi warga yang tinggal di Kampung Calingcing, Ciherang, Cimidun, Babakan Jati dan Cadas Dodas.
Sejak jembatan ambruk, kata Budiman perekonomian warga di lima kampung terganggu karena tidak bisa menjual berbagai hasil tani ke pasar juga tidak bisa membeli barang di pasar untuk dijual kembali di kampung tersebut.
Bahkan ratusan anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA, tidak bisa berangkat sekolah karena tidak ada akses jalan untuk menuju kawasan kota kecamatan selain memasuki kawasan perkebunan dan hutan dengan jarak tempuh lebih jauh sekitar lima kilometer.
"Kadang siswa mau berangkat sekolah harus turun ke sungai itu juga kalau lagi surut, tapi kalau meluap terpaksa tidak sekolah," kata Budiman.
Ia berharap ada kepedulian dari pemerintah untuk segera memperbaiki jembatan agar warga terutama anak sekolah dapat mudah menyeberang sungai.
"Warga sangat mengharapkan pemerintah dapat membantu memperbaiki jembatan yang menjadi satu-satunya jalan untuk menyeberang sungai," harap Budiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
"Jembatan gantung sudah ambruk seminggu lalu. Kalau ingin menyeberang sungai terkadang warga memaksakan diri turun ke sungai," kata salah seorang warga Desa Mekarmukti, Budiman Yunus (23) saat ditemui di Garut kota, Senin.
Ambruknya jembatan tersebut, kata Budiman akibat angin puting beliung yang merobohkan salah satu pohon besar sekitar sungai kemudian menimpa jembatan.
Jembatan gantung terbuat dari bambu dan kayu diikat tali kawat sepanjang 150 meter dengan lebar sekitar satu meter merupakan akses jalan utama menuju kota kecamatan bagi warga yang tinggal di Kampung Calingcing, Ciherang, Cimidun, Babakan Jati dan Cadas Dodas.
Sejak jembatan ambruk, kata Budiman perekonomian warga di lima kampung terganggu karena tidak bisa menjual berbagai hasil tani ke pasar juga tidak bisa membeli barang di pasar untuk dijual kembali di kampung tersebut.
Bahkan ratusan anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA, tidak bisa berangkat sekolah karena tidak ada akses jalan untuk menuju kawasan kota kecamatan selain memasuki kawasan perkebunan dan hutan dengan jarak tempuh lebih jauh sekitar lima kilometer.
"Kadang siswa mau berangkat sekolah harus turun ke sungai itu juga kalau lagi surut, tapi kalau meluap terpaksa tidak sekolah," kata Budiman.
Ia berharap ada kepedulian dari pemerintah untuk segera memperbaiki jembatan agar warga terutama anak sekolah dapat mudah menyeberang sungai.
"Warga sangat mengharapkan pemerintah dapat membantu memperbaiki jembatan yang menjadi satu-satunya jalan untuk menyeberang sungai," harap Budiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012