Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring ditahannya suku bunga acuan Bank Indonesia.
IHSG ditutup melemah 10,96 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.823,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,92 poin atau 0,2 persen ke posisi 973,64.
Baca juga: IHSG BEI berpotensi menguat terbatas seiring rilis hasil pertemuan BI
"Terkoreksinya saham-saham di sektor teknologi seiring sikap hati-hati investor jelang pengumuman inflasi AS menjadi katalis negatif bagi IHSG," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Sedangkan katalis positif hari ini yaitu terus berlangsungnya aksi beli investor asing dan keputusan Bank Indonesia yang masih mempertahankan suku bunga acuannya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 9-10 Februari 2022 memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen.
Suku bunga Deposit Facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat seiring aksi beli asing
Bank sentral menyatakan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG tak lama melemah dan bertahan di teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor barang baku naik paling tinggi 1,78 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing naik 1,41 persen dan 0,46 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 1,69 persen, diikuti sektor energi dan sektor kesehatan masing-masing turun 1,43 persen dan 1,07 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp1,73 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,56 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.727.855 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 31,11 miliar lembar saham senilai Rp15,48 triliun. Sebanyak 234 saham naik, 294 saham menurun, dan 153 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 116,21 poin atau 0,42 persen ke 27.696,08, Indeks Hang Seng turun 94,36 poin atau 0,38 persen ke 24.924,35, dan Straits Times meningkat 7,96 poin atau 0,23 persen ke 3.428.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi lanjut menguat seiring membaiknya ekonomi domestik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup melemah 10,96 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.823,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,92 poin atau 0,2 persen ke posisi 973,64.
Baca juga: IHSG BEI berpotensi menguat terbatas seiring rilis hasil pertemuan BI
"Terkoreksinya saham-saham di sektor teknologi seiring sikap hati-hati investor jelang pengumuman inflasi AS menjadi katalis negatif bagi IHSG," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Sedangkan katalis positif hari ini yaitu terus berlangsungnya aksi beli investor asing dan keputusan Bank Indonesia yang masih mempertahankan suku bunga acuannya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 9-10 Februari 2022 memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen.
Suku bunga Deposit Facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat seiring aksi beli asing
Bank sentral menyatakan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG tak lama melemah dan bertahan di teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor barang baku naik paling tinggi 1,78 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing naik 1,41 persen dan 0,46 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 1,69 persen, diikuti sektor energi dan sektor kesehatan masing-masing turun 1,43 persen dan 1,07 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp1,73 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,56 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.727.855 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 31,11 miliar lembar saham senilai Rp15,48 triliun. Sebanyak 234 saham naik, 294 saham menurun, dan 153 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 116,21 poin atau 0,42 persen ke 27.696,08, Indeks Hang Seng turun 94,36 poin atau 0,38 persen ke 24.924,35, dan Straits Times meningkat 7,96 poin atau 0,23 persen ke 3.428.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi lanjut menguat seiring membaiknya ekonomi domestik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022