Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, berpotensi bergerak melemah seiring pelaku pasar mengkhawatirkan upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengintervensi independensi The Fed.
IHSG dibuka menguat 9,11 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.455,08. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,17 poin atau 0,02 persen ke posisi 721,62.
"IHSG hari ini tendensi koreksi mendekati support 6.400, seiring dengan Presiden Trump yang terus desak The Fed cut suku bunga dan ini dapat mengacaukan independency The Fed," ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Selasa.
Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan tajam terhadap Ketua The Fed Jerome Powell, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pelaku pasar terkait independensi bank sentral AS tersebut, di tengah belum adanya kemajuan penting dalam pembicaraan dagang global.
Melalui platform Truth Social, Trump menyebut Powell sebagai "Mr. Too Late, seorang pecundang besar" dan menuntut agar The Fed segera memangkas suku bunga acuannya.
Bahkan, Trump sempat mengisyaratkan kemungkinan pemecatan Jerome Powell, sesuatu yang menurut penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett sedang dipelajari.
Komentar Trump membuat dolar AS semakin tertekan, atau jatuh ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, emas justru melonjak tajam menembus level rekor baru di atas 3.400 dolar AS per ons, menandakan investor beralih ke aset safe haven.
Dari Asia, bank sentral China mempertahankan suku bunga pada saat mata uang Yuan berada di bawah tekanan karena ketegangan perdagangan China- AS.