Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur mengajukan data distributor di Cianjur ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, guna mendapat lebih banyak suplai minyak goreng sebagai upaya mengatasi kelangkaan komoditas tersebut.

"Kami mengirimkan data ke Pemprov Jabar, agar mendapat perhatian setelah terjadi kelangkaan, sehingga distributor tersebut, mendapat pasokan lebih dari dari pabrik, melalui kebijakan provinsi," kata Kepala Diskoperindag, Tohari Sastra di Cianjur, Rabu.

Baca juga: Polisi selidiki dugaan penimbunan minyak goreng di Cianjur

Tohari menjelaskan ada tiga distributor minyak goreng yang diajukan untuk mendapatkan pasokan lebih dari pihak pabrik agar kelangkaan di Cianjur dapat teratasi, sambil menunggu arahan dari provinsi terkait solusi kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini.

"Kebijakannya dari pusat melalui provinsi dan kami sedang menunggu langkah yang ditentukan provinsi," kata Tohari.

Sementara berbagai kalangan di Cianjur, berharap pemerintah dapat menemukan solusi cepat terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran, meski sudah mengeluarkan HET Rp14.000 per liter, namun di pasaran harga minyak goreng masih di atas Rp20.000 per liter dan langka didapat.
Pelaku UMKM olahan di Cianjur, Ridwan (39) mengatakan terpaksa membeli minyak goreng dengan harga lebih dari Rp20.000 per liter karena kebutuhan untuk menutupi pesanan camilan yang cukup meningkat sejak dua pekan terakhir.

Baca juga: Diskoperindag Cianjur temukan stok minyak goreng di distributor tidak disalurkan

"Saya dapat minyak goreng dengan harga Rp23.000 per liter, meski mahal kami terpaksa membeli karena kebutuhan untuk memproduksi pesanan. Kami berharap ada solusi dari pemerintah, agar minyak goreng tetap ada dengan harga murah," katanya.

Hal senada terucap dari sejumlah pemilik kios minyak goreng di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, yang menyatakan tidak mendapat pasokan dari distributor atau agen yang ada di Cianjur sejak dua pekan terakhir karena stok kosong.

"Kami juga berharap sama dengan pembeli, minyak goreng tetap ada dengan harga sesuai HET dari pemerintah. Sekalinya ada harga beli masih tinggi karena stok lama, sehingga kami kembali menjual ke konsumen dengan harga masih di angka Rp20.000 sampai Rp22.000 per liter," kata pedagang minyak goreng Ahmadi (34).


Baca juga: Pedagang minyak goreng di Cianjur masih jual stok lama dengan harga tinggi

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022